Jumat, 22 November 2024

Batasi Konsumsi Makanan Berlemak Saat Lebaran untuk Hindari Peningkatan Kolesterol

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
ilustrasi. Opor Ayam.

Berada di momentum lebaran Idulfitri, Lailatul Muniroh dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) mengingatkan pentingnya paham batasan makan makanan berlemak.

Hal itu ia ungkapkan, karena hidangan di waktu lebaran identik dengan makanan berlemak, seperti opor ayam hingga rendang.

“Meski boleh konsumsi makanan berlemak, tapi harus paham batasan, sehingga tidak terlalu banyak konsumsi lemak. Kelebihan kandungan lemak dalam tubuh akan menyebabkan kadar kolesterol meningkat,” katanya dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Kamis (11/4/2024).

Batas konsumsi lemak dalam sehari sekitar 25 hingga 30 persen kalori. Ia mencontohkan, jika dalam sehari butuh rata-rata 2.000 kilo kalori (kkal), maka kebutuhan lemaknya 500 kkal atau setara 55,5 gram lemak. Sehingga, jika mengonsumsi makanan berlemak tidak lebih dari 55,5 gram masih aman.

“Tapi tetap perlu memperhatikan jenis lemaknya, pilih lemak yang tidak jenuh,” katanya.

Laila membeberkan, ada beberapa alternatif yang bisa dipilih, seperti memilih dada ayam tanpa kulit untuk menu opor ayam, atau daging sapi tanpa lemak untuk menu rendang.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya kombinasi sayur dan buah kaya serat, serta memperbanyak air putih .

“Jadi, tidak hanya makan yang bersantan dan berlemak saja,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, ia mengungkapkan bahwa makanan yang mengandung kolesterol tetap bermanfaat bagi tubuh. Tetapi, kolesterol yang baik, seperti yang terkandung dalam alpukat, telur, hingga jenis minyak tertentu.

“Lemak telur itu masih aman, terutama kuning telur. Meskipun kuning telur mengandung kolesterol tinggi tapi tidak harus dihindari, hanya perlu ada batasan. Kalau bahan minyak alternatifnya seperti olive oil atau minyak jagung lebih sehat,” jelasnya.

Untuk masyarakat yang memiliki riwayat kadar kolesterol tinggi, ia berpesan agar mengonsumsi makanan dengan prinsip gizi seimbang untuk memastikan kesehatan tubuh.

Kadar kolesterol tinggi, bisa diketahui lewat cek darah. Untuk gejalanya, mulai dari kram hingga penurunan nafsu makan.

“Jangan lupa untuk menerapkan pola hidup sehat seperti tidak merokok, dan istirahat yang cukup. Aktivitas fisik nggak lupa untuk tetap terlaksana, tidak boleh malas bergerak,” pungkasnya. (ris/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs