Impaksi gigi merupakan kondisi di mana gigi bungsu tumbuh dengan posisi yang tidak normal. Sehingga, terjebak di dalam tulang rahang atau terhalang oleh gigi lain.
Dilansir dari Antara pada Rabu (4/12/2024), impaksi gigi dapat disebabkan oleh beberapa faktor.
Pertama, kurangnya ruang di dalam rahang untuk pertumbuhan gigi, yang sering terjadi karena ukuran rahang yang kecil atau kebiasaan buruk pada masa kanak-kanak, seperti mengisap jari atau penggunaan dot terlalu lama.
Kedua, posisi gigi lain yang tidak sejajar atau tumbuh dengan tidak teratur dapat menghalangi jalan pertumbuhan gigi bungsu, sehingga menyebabkan impaksi.
Faktor ketiga adalah arah pertumbuhan gigi yang tidak normal. Gigi bungsu yang seharusnya tumbuh lurus bisa tumbuh miring ke arah pipi, lidah, atau gigi lainnya, mengakibatkan terjebaknya gigi bungsu di dalam tulang rahang atau gusi dan menyulitkan erupsi.
Kondisi itu dapat menambah tekanan pada gigi lainnya, menyebabkan pertumbuhan yang tidak teratur, dan meningkatkan risiko impaksi.
Meskipun seringkali tidak menimbulkan gejala yang signifikan, impaksi gigi dapat menyebabkan berbagai ketidaknyamanan dan masalah kesehatan mulut jika tidak segera ditangani.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang mungkin muncul akibat impaksi gigi:
1. Nyeri
Nyeri adalah salah satu gejala yang paling sering dialami oleh penderita impaksi gigi. Rasa nyeri ini dapat terasa tumpul atau tajam, dan seringkali muncul di sekitar area gigi yang terimpaksi.
Nyeri dapat semakin parah saat mengunyah makanan keras atau saat membuka mulut lebar-lebar. Selain itu, nyeri juga dapat menjalar ke telinga, kepala, atau bagian wajah lainnya.
2. Pembengkakan
Pembengkakan pada gusi di sekitar gigi yang terimpaksi adalah gejala umum lainnya. Pembengkakan ini terjadi akibat peradangan yang disebabkan oleh tekanan gigi yang tumbuh dan terjebak di dalam gusi. Gusi yang bengkak akan terasa merah, hangat, dan nyeri saat disentuh.
Pembengkakan pada gusi dapat menyebabkan kesulitan dalam membuka mulut dan mengunyah makanan. Selain itu, pembengkakan juga dapat menyebabkan mulut terasa penuh dan tidak nyaman.
3. Infeksi
Impaksi gigi dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi. Ketika gigi terjebak di dalam gusi, celah kecil dapat terbentuk antara gigi dan gusi. Celah ini dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri penyebab infeksi.
Infeksi pada gusi dapat menyebabkan munculnya nanah, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Jika infeksi tidak segera diatasi, dapat menyebar ke bagian lain dari mulut atau bahkan ke seluruh tubuh. Infeksi yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti abses gigi atau osteomielitis (infeksi tulang).
4. Rasa Tidak Nyaman
Selain nyeri dan pembengkakan, penderita impaksi gigi juga seringkali merasakan ketidaknyamanan di sekitar area gigi yang terimpaksi.
Rasa tidak nyaman ini dapat berupa rasa penuh di mulut, rasa seperti ada sesuatu yang mengganjal, atau kesulitan dalam membersihkan gigi di area tersebut. Ketidaknyamanan ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti makan, berbicara, dan tidur.
5. Bau Mulut
Bau mulut atau halitosis adalah gejala umum yang sering dikaitkan dengan impaksi gigi. Bakteri yang berkembang biak di sekitar gigi yang terimpaksi dapat menghasilkan senyawa berbau tidak sedap yang menyebabkan bau mulut.(ant/saf/rid)