Jumat, 22 November 2024

5 Kiat Mudik Aman Bagi Pengendara Mobil Listrik 

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Ilustrasi mobil listrik. Grafis: Gana suarasurabaya.net

Beberapa hari lagi masyarakat akan melangsungkan mudik Lebaran dan banyak di antaranya dapat dipastikan menggunakan kendaraan roda empat untuk sampai ke kampung halamannya.

Dilansir dari Antara pada Senin (1/4/2024), mobil listrik akan menjadi salah satu kendaraan yang akan meramaikan perjalanan mudik tahun ini.

Prediksi itu keluar usai data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan bahwa penjualan mobil listrik dari produsen ke distributor (wholesale) pada Januari 2024 melonjak sebesar 684 persen dibandingkan Januari 2023.

Maka dari itu, para pengendara mobil listrik bertenaga baterai (Battery Electric Vehicle/BEV) perlu merencanakan perjalanan mudik jarak jauh dengan cermat. Berikut lima hal yang harusnya diperhatikan oleh pengemudi:

1. Manajemen perjalanan sebelum berangkat

Pemudik dengan kendaraan listrik perlu membuat manajemen perjalanan sebelum berangkat, mulai dari mengetahui kapasitas baterai hingga jarak tempuh yang dapat dicapai saat kondisi baterai penuh.

Saat ini mobil listrik tersedia dalam varian standard range (100-300 kilometer) dan long range (di atas 300-600 kilometer), dengan kapasitas baterai di rentang 30-100 kWh.

Langkah ini akan menyelamatkan pengendara dari range anxiety atau kondisi pengemudi mengalami kekhawatiran karena mobil tidak bisa mencapai jarak tertentu dengan sisa daya baterai yang tersimpan.

Manajemen perjalanan juga mencakup pengisian ulang baterai secara berkala. Para pengendara disarankan untuk mengisi ulang baterai hingga 80 persen, ketimbang penuh 100 persen. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan baterai jangka panjang. Serta, lebih menghemat waktu karena pengisian daya baterai 80-100 persen relatif lebih lambat dibandingkan dengan 0 persen-80 persen.

2. Riset SPKLU

Baru-baru ini, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengumumkan 25 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di sepanjang Tol Trans Jawa untuk mendukung kelancaran mudik Lebaran tahun ini.

Sangat penting bagi pengemudi untuk melakukan riset terlebih dahulu lokasi SPKLU pengisian baterai berdasarkan jenis-jenis soket pengisi daya seperti CHAdeMO, CCS, dan AC Charging.

SPKLU umumnya terbagi menjadi empat kategori meliputi, slow charging (≥ 7 kW), medium charging (≥ 25 kW), fast charging (≥ 50 kW), dan ultrafast charging (≥100 kW)

3. Perhatikan kecepatan dan gaya berkendara

Berbeda dengan mobil konvensional yang lebih boros energi saat melaju dengan kecepatan rendah di jalanan macet, mobil listrik justru lebih boros energi saat digunakan di kecepatan tinggi seperti di jalan tol. Hal itu disebabkan oleh mobil listrik yang mendapatkan torsi secara instan dengan semakin besarnya hambatan udara yang dihadapi kendaraan.

Dengan demikian, hindari menyetir secara agresif dan jaga rata-rata kecepatan secara stabil di rentang 60 hingga 80 kilometer per jam. Selain untuk menghemat energi, tujuan lainnya, yakni berkendara dengan aman di jalan karena sesuai dengan anjuran rambu lalu lintas.

4. Gunakan ban khusus mobil listrik

Penggunaan ban yang tepat dapat membantu performa mobil listrik secara optimal. Dalam kasus mobil listrik, mobil membutuhkan karakteristik ban khusus yang berbeda dengan ban mobil konvensional.

Ban mobil listrik memiliki rolling resistance yang lebih baik daripada ban mobil konvensional. Selain itu, ban mobil listrik juga mampu bergulir lebih senyap dan didesain kuat untuk menahan beban mobil listrik yang cukup berat karena adanya baterai yang berukuran rata-rata 200-500 kilogram.

5. Periksa tekanan angin pada ban

Periksalah tekanan angin ban sebelum berangkat untuk menjaga kinerja dan keamanan kendaraan. Tekanan angin ban mobil berbeda-beda, tergantung jenis, dimensi mobil, dan bobot muatan. Pastikan untuk mengikuti rekomendasi tekanan angin yang diberikan oleh pabrikan. Pada umumnya tekanan angin ban yang direkomendasikan.

Misalnya pada mobil city car berkisar 30-36 Psi, mobil sedan 30-33 Psi, mobil MPV 33-36 Psi dan mobil SUV 35-40 Psi.

Jika membawa muatan lebih, maka tekanan angin ban belakang dapat ditambahkan sedikit. Pengendara disarankan periksa ban dalam kondisi dingin untuk hasil yang akurat, mengingat perjalanan jauh dapat meningkatkan tekanan angin secara alami. (ant/ike/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs