Penyakit leptospirosis yang diakibatkan bakteri Leptospira, perlu diwaspadai selama muncul pancaroba seperti saat ini. Masyarakat diimbau menjaga kebersihan agar tidak terkena penyakit ini,.
Penyakit ini ditularkan melalui kotoran dan air kencing tikus. Sementara pada musim hujan, terutama saat terjadi banjir, tikus-tikus yang tinggal di liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.
Tikus akan berkeliaran di sekitar manusia di mana kotoran dan air kencingnya akan bercampur dengan air banjir.
“Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran dan kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, berpotensi terinfeksi dan akan jatuh sakit,” terang Prof. Tjandra Yoga Aditama Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI).
Dilansir dari Antara, Tjandra memberikan kiat mengantisipasi penyakit leptospirosis. Pertama dengan menjaga kebersihan agar tak ada tikus berkeliaran. Serta tidak bermain air saat banjir, terutama jika memiliki luka.
Langkah lainnya yakni memakai pelindung seperti sepatu jika terpaksa harus ke daerah banjir dan segera berobat ke sarana kesehatan bila sakit dengan gejala panas tiba-tiba, sakit kepala dan menggigil.
Selain leptospirosis, masih ada beberapa penyakit lain yang perlu orang-orang waspadai selama musim pancaroba ini, salah satunya diare.
Penyakit ini sangat erat kaitanya dengan kebersihan individu atau personal hygiene. Musim panas yang berkepanjangan menyebabkan suplai air bersih juga akan berkurang dan dengan persediaan air yang tebatas maka personal higienis juga menurun.
Ini, sambung Tjandra, akan meningkatkan terjadinya penularan penyakit diare.
Penyakit lain yang juga perlu diwaspadai yaitu demam dengue yang ditularkan melalui nyamuk aedes aegypti.
Menurut Tjandra, pada musim kemarau, persediaan air bisa sangat terbatas sehingga masyarakat akan cenderung menghemat air dan kebiasaan menguras bak-bak air juga akan menjadi jarang. (ant/mel/iss)