Jumat, 22 November 2024

Ubaya dan UKWMS Membuat Teh dari Daun Jati, Berkhasiat Cegah Diabetes

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Tjie Kok ketua tim penelitian bersama mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) menujukan produk teh dari daun jati di Ubaya Baking Centre Gedung Teknobiologi Surabaya, pada Rabu (4/10/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Dosen dan mahasiswa Fakultas Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya) berkolaborasi dengan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) membuat inovasi teh dan kukis dari daun jati.

Tjie Kok ketua tim mengatakan bahwa teh dan kukis itu memiliki kandungan senyawa yang mempunyai aktivitas antioksidan dan antiinflamasi atau anti radang.

“Kandungan senyawa antioksidan dan antiinflamasi dalam daun jati diketahui dapat bermanfaat untuk pencegahan terhadap timbulnya penyakit kronis,” ucapnya di Ubaya Baking Centre Gedung Teknobiologi Ubaya Kampus Tenggilis Surabaya.

Penyakit kronis yang dapat dicegah melalui olahan daun jati tersebut, kata dia, mulai dari tekanan darah tinggi hingga diabetes.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa inovasi yang dilakukan oleh tim Ubaya tersebut, juga sebagai upaya untuk memanfaatkan daun jati secara lebih optimal.

“Selama ini, daun jati hanya digunakan sebagai pembungkus makanan,” ujarnya.

Teh dan kukis dari daun jati olahan dosen dan mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) dan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) pada Rabu (4/10/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Lebih lanjut, ia mengatakan, jika inovasi tersebut saat ini masih dalam tahap pengembangan. Pada tahap selanjutnya, tim peneliti akan mengembangkan produk olahan daun jati lainnya, seperti produk aneka kue, sabun antiseptik dan produk olahan komersial lain.

“Kami berharap inovasi ini dapat menjadi solusi untuk meningkatkan nilai ekonomi daun jati sekaligus memberikan manfaat kesehatan bagi masyarakat,” katanya.

Sementara untuk proses pembuatan kukis dan teh daun jati, dimulai dengan mengumpulkan daun jati. Dalam hal ini, Ubaya berkolaborasi dengan Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, untuk memanfaatkan hutan jati di kawasan tersebut.

Daun jati kemudian dipilah untuk diambil yang berusia muda dengan warna hijau segar.

Kemudian, daun jati diangin-keringkan, lalu dimasukkan ke dalam food dehydrator hingga kering. Selanjutnya dipotong kecil-kecil dan diserbukkan. Serbuk daun jati ini siap diolah menjadi produk olahan.

Untuk membuat teh daun jati, serbuk daun jati direbus dan disaring. Sedangkan untuk membuat kukis daun jati, serbuk daun jati dicampurkan ke dalam adonan kukis.

“Harapannya adalah hilirisasi produk olahan daun jati yang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi warga desa Kebongtunggul, sekaligus dapat meningkatkan pendapatan warga desa dan pendapatan asli desa Kebontunggul,” pungkasnya. (ris/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
26o
Kurs