Financial freedom atau kebebasan finansial dapat dicapai ketika seorang individu telah mapan dalam kondisi keuangannya. Ketika individu tersebut sudah bisa mencapai kebebasan finansial, kekhawatiran dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akan berkurang.
Antonius Tan Head of Sequis Digital Channel memberikan tips mengatur keuangan saat baru memasuki dunia kerja hingga menjadi sukses, serta memiliki karir mapan pada usia muda dilansir Antara pada Sabtu (12/8/2023).
Berikut kelima tips tersebut:
1. Rutin Menabung
Pada saat awal bekerja dan mendapatkan penghasilan memanglah suatu kebanggaan tersendiri khususnya bagi anak muda. Rasa ingin membeli barang yang disukai juga tinggi, terlebih kita kadang merasa membutuhkan self reward.
Padahal, kita tidak tahu kedepannya akan mengalami kondisi atau musibah seperti apa. Ada baiknya jika kita memprioritaskan sebagian dari gaji itu untuk ditabung, selain sebagai dana darurat, kita juga tidak menjadi boros.
“Perhitungan yang mudah adalah menentukan rasio tabungan. Setidaknya lebih dari 20 persen per bulan disisihkan untuk menabung. Seiring dengan kenaikan gaji dan jabatan dalam bekerja, bisa juga untuk menaikan rasio tiap kali menabung,” ujar Antonius.
2. Mempunyai Passive Income
Selain berhemat dan menabung, saat usia masih muda dan produktif sangat baik jika seseorang menambah ilmu, pengalaman, dan jejaring pertemanan. Salah satu hal baik yang dapat dilakukan anak muda atau pekerja fresh graduate adalah mulai memikirkan cara mendapatkan passive income.
Antonius mengatakan, bahwa di era sekarang untuk dapat mendapatkan penghasilan tambahan sangat mudah dan lebih praktis. Seperti membuat dan memonetisasi blog, menjadi YouTuber/influencer, menulis eBook, melakukan investasi, membeli properti kemudian disewakan, dan lainnya.
3. Mengelola Hutang
Bagi sebagian orang, berutang seringkali menjadi solusi untuk menyelesaikan kebutuhan pembiayaan mendadak. Namun, jika terlalu banyak utang dapat membuat hidup tidak tenang.
Sebaiknya melakukan pertimbangan dahulu sebelum berhutang, yakni apakah akan mampu konsisten melunasi utang tepat waktu. Kemudian apakah jika melunasi utang dapat berdampak pada kebutuhan lain, dan mampukah kita tidak menambah utang baru sebelum utang lama terselesaikan.
Jadikan utang sebagai solusi alternatif terakhir. Jika harus mengajukan pinjaman sebaiknya untuk keperluan utang produktif dan ajukan pinjaman hanya ke lembaga resmi seperti bank, koperasi resmi, atau pegadaian.
4. Menyimpan Dana Darurat
Menyiapkan dana darurat sangat penting dilakukan untuk menghindari segala macam peristiwa tidak terduga. Menurut Antonio, dana darurat idealnya sebanyak enam kali pengeluaran bulanan saat ini. Namun jika terlalu besar, bisa juga menggunakan target awal 2-3 bulan pengeluaran bulanan dahulu.
“Jika dana darurat tidak terpakai bukan berarti bisa dipakai, saya tetap tingkatkan jumlahnya karena kita tidak pernah tahu kapan kondisi darurat terjadi,” ujarnya.
5. Memiliki Asuransi Kesehatan
Selain dana darurat, kita juga dianjurkan untuk melengkapi diri dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan guna melindungi finansial dari risiko kesulitan ekonomi yang harus ditanggung diri sendiri atau keluarga.
“Bisa mulai menyisihkan 10 persen dari seluruh pendapatan bulanan untuk melindungi diri dengan asuransi jiwa dan kesehatan,” ujar Antonius.
Saat ini, sambung dia, hadirnya asuransi digital tidak hanya mempermudah calon nasabah mencari informasi, tetapi juga merasa bertransaksi karena dapat memilih produk asuransi yang sesuai kebutuhan. Proses pengajuan asuransinya jauh lebih cepat dan mudah, jangkauannya luas, serta premi asuransinya relatif lebih murah. (ant/fra/saf/faz)