Jumat, 22 November 2024

Tips Memberikan Pertolongan Pertama kepada Korban Kecelakaan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Pertolongan pertama warga terdampak keadaan darurat Depo Pertamina Surabaya pada Kamis (29/8/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pertolongan pertama kepada korban kecelakaan tidak bisa dilakukan sembarangan. Melakukan pertolongan pertama dengan depat disebut dapat mengurangi risiko berat.

“Pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan penting. Sebab mengevakuasi korban kecelakaan tidak dapat dilakukan sembarangan,” kata dr. Debora Aloina Ita Tarigan ahli kesehatan dilansir Antara pada Sabtu (28/10/2023).

Menurutnya, pengguna jalan juga perlu melengkapi diri dengan literasi pertolongan pertama pada kecelakaan. Hal ini sebagai bentuk pertolongan medis pertama dalam keadaan darurat untuk mengurangi risiko berat.

Ia membagikan sejumlah tips saat pemberian pertolongan pertama. Langkah pertama adalah memastikan saat kondisi sekitar aman agar tidak tertabrak oleh kendaraan lain yang dapat saja melintas.

Lalu, periksa kondisi sekitar kendaraan apakah ada bensin yang tertumpah karena bisa terjadi kebakaran.

Jika keadaan genting, seperti kemungkinan terjadi ledakan atau banjir, segera evakuasi korban ke jarak yang lebih aman.

“Jika Anda akan menolong korban, cari tahu apakah masih hidup atau tidak. Jika bisa bergerak, segera ajak menjauh ke tempat yang aman dan cek apakah terjadi pendarahan atau luka parah,” tutur Debora.

Jika tak terdengar suara apapun, maka periksa responsif dengan memanggil atau menepuk pundak. Jika tetap tidak memberi respons, tetapi masih bernapas, pastikan korban berada di posisi yang memudahkan bernapas.

“Untuk memastikan apakah masih bernapas, lakukan pemeriksaan detak jantung dengan menekan jari telunjuk dan jari tengah ke sekitar leher atau di pergelangan tangan. Jangan memberi makanan atau minuman, karena mungkin akan dibius saat sampai di rumah sakit,” jelas Debora.

Kemudian, saat menolong korban kecelakaan, orang-orang juga perlu memeriksa apakah terjadi pendarahan. Selama tidak ada benda yang tertancap, dapat ditekan atau dibalut untuk mengurangi pendarahan.

Jika ada benda yang tertancap, hindari mengeluarkan benda yang tertancap itu atau menekannya secara langsung.

Kalau korban adalah pengguna kendaraan bermotor, hindari pergerakan yang terlalu banyak hingga memutar badan korban.

Cobalah untuk membuka helm korban untuk memudahkan pernafasan, tetapi ingatlah untuk berhati-hati saat membuka helmnya.

Bila korban tidak mengalami patah tulang, dia bisa segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk pertolongan medis lebih lanjut.

Sebaliknya, jika korban mengalami rasa sakit yang luar biasa, tidak boleh sembarang memindahkannya karena dikhawatirkan dapat menyebabkan pendarahan hebat, patah tulang, kesulitan bernafas hingga tidak sadarkan diri.

“Pastikan Anda atau orang sekitar sudah menelpon ambulans,” pesan Debora. (ant/saf/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs