Tampilan burung Garuda dalam seni pencahayaan artistik berjudul JapaNMenyala karya visual Indonesia, Sembilan Matahari, memukau para pengunjung yang hadir dalam One Minute Projection Mapping Competition “Winners Exhibition Tokyo Light 2023” di Gedung bersejarah Meiji Memorial Museum, Tokyo, 9-12 November 2023.
Video seni visual JapaNMenyala dari Sembilan Matahari ini adalah salah satu dari 10 karya pemenang yang ditampilkan.
Adi Panuntun, seniman video visual dari Sembilan Matahari menjelaskan dalam “Winners Exhibition Tokyo Light 2023” selama 11 tahun terdapat dua peserta asal Indonesia yang pernah menjuarai One Minute Projection Mapping Competition Tokyo Light, pada 2012 juara pertama di raih oleh Sembilan Matahari, dan pada 2021 diraih oleh The Fox, The Folks.
Karya JapaNMenyala ini menurut Adi, mengisahkan perjalanan persahabatan burung Garuda dengan Jepang dan merangkum cerita dalam bentuk visual selama satu menit dengan kombinasi laser dan lampu.
“Karya JapaNMenyala menceritakan kisah Garuda, burung mitos simbol Indonesia, yang terbang dalam perjalanan persahabatannya dengan Jepang selama 11 tahun,” tutur Adi Panuntun di Tokyo, keterangan yang diterima suarasurabaya.net Rabu, (15/11/2023).
“Kami mengambil inspirasi dari pembukaan film anime Jepang. Proyek kami ini disusun dengan cara klasik, dengan menghindari Artificial Inteligence (AI) dengan aspek manusiawi sebanyak mungkin. Dipadukan dengan komposisi musik dengan pengisahan cerita visual klasik melalui teknik pemetaan proyeksi. Karya ini dibuat untuk memperkuat perdamaian & persatuan persahabatan internasional kita dengan Tokyo Lights. Yang juga istimewa dan membedakan karya kami dengan yang lain adalah adanya audio pengiring visual berupa lagu yang secara khusus dibuat menjadi original song JapaNMenyala untuk Tokyo Lights 2023,” tambah Adi Panuntun.
Peserta Indonesia lain selain Sembilan Matahari yang tampil adalah The Fox, The Folks. Dalam perhelatan tahun ini mereka menampilkan karya bertajuk “Happy? Happy!”.
Fadjar Kurnia seniman video visual dari The Fox, The Folks ingin menyampaikan pesan kebahagiaan yang terproyeksi dalam sebuah parade panjang di akhir visual yang mengajak orang untuk merayakan kebahagiaan.
“Karya ini adalah tentang surat cinta bagi keluarga kami, saudara, teman dan seluruh orang di dunia tentang kebahagiaan yang terkoneksi antar manusia,” terang Fadjar Kurnia.
The Fox, The Folks sebelumnya pernah menjadi juri pada kompetisi Tokyo Light One Minute Projection Mapping 2022.
Meinarti Fauzie Koordinator Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Tokyo yang hadir saat pembukaan “Winners Exhibition Tokyo Light 2023” mengapresiasi kesuksesan seniman video visual Indonesia yang sukses tampil di ajang internasional ini.
“KBRI Tokyo mendukung penuh kreativitas seniman Indonesia dalam ajang kompetisi dunia. Sangat membanggakan melihat prestasi gemilang dari seniman muda Indonesia di tengah peringatan 65 tahun hubungan Indonesia – Jepang . Kreativitas mereka di ajang internasional ini membuktikan bahwa karya seni anak muda Indonesia sangat diperhitungkan di dunia. Kami berharap ke depannya kerja sama Indonesia-Jepang melalui kolaborasi industri kreatif dapat terus berlanjut,” ujar Meinarti Fauzie.
Selain dua peserta asal Indonesia, delapan karya pemenang gelaran ajang One Minute Projection Mapping Competition yang tampil di “Winners Exhibition Tokyo Light 2023” ini adalah Flightgraf dari Jepang, Maxim Guislan dari Belgia, Neba Studio dari Macau, EuroVideoMapping dari Jerman, Antaless Visual Design dari Italia, Li Cheng dari Tiongkok, Julia Shamsheiva dari Ukraina, dan Eper Digital dari Hungaria. (mel/bil/ipg)