Jumat, 22 November 2024

Pola Kerja Tidak Teratur Tingkatkan Risiko Disfungsi Ereksi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
ilustrasi pria bekerja saat malam hari. Foto : Freepik ilustrasi pria bekerja saat malam hari. Foto : Freepik

Gangguan tidur akibat pola kerja (shift) yang tidak teratur menyebabkan masalah sulit tidur dan sering merasa lelah pada waktu yang tidak tepat.

Hal ini disebabkan oleh gangguan pada siklus tidur alami tubuh. Atau yang secara medis dikenal sebagai ritme sirkadian.

Diterbitkan laman The Sun pada Minggu (29/10/2023), penelitian menunjukkan pola kerja juga dapat dikaitkan dengan masalah di kamar tidur.

Melansir dari Antara, Jana Abelovska pengawas apoteker di Click Pharmacy mengatakan, jam kerja tidak teratur dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda.

“Ini adalah jam internal yang mengatur pola tidur-bangun dan produksi hormon yang jika terganggu karena jam kerja yang tidak teratur, dapat berdampak pada produksi hormon seks seperti testosteron dan estrogen,” katanya dilansir Antara.

Bekerja dalam pola kerja terjadwal juga dapat membuat sulit untuk tidur pada waktu yang tepat, sehingga menyebabkan kekurangan tidur.

Sementara kata Abelovska, tidur sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan, dan kekurangan tidur dapat menyebabkan kelelahan, penurunan libido, dan umumnya masalah fungsi seksual.

“Stres kronis pada tubuh, akibat kesehatan tidur yang buruk juga dapat berdampak pada kesehatan mental Anda, sehingga semakin mengurangi nafsu seksual,” tambahnya.

Sementara itu, Dr Katherine Rodriguez dari Baylor College of Medicine di Houston mengatakan, pria yang bekerja shift dan menderita gangguan tidur lebih mungkin menderita disfungsi ereksi. Masalah ini terutama terjadi pada mereka yang bekerja di malam hari.

“Pria dengan gangguan tidur saat kerja shift apalagi shift malam memiliki fungsi ereksi yang lebih buruk,” ucap Rodriguez.

Para ahli pun menyarankan untuk memprioritaskan tidur dengan menjadwalkan ulang aktivitas sosial dan tugas rumah tangga ketika Anda perlu tertidur.

Pekerja juga harus berusaha untuk tidur tujuh hingga sembilan jam setiap 24 jam, mengembangkan jadwal tidur dan rutinitas waktu tidur, merencanakan transisi mereka ke hari libur, dan menjadikan tidur siang sebagai solusi.

Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan hanya menggunakan tempat tidur Anda untuk tidur dan keintiman juga penting.

Mengurangi paparan cahaya sebelum tidur dan jumlah alkohol, nikotin, kafein, dan jenis obat tertentu yang Anda konsumsi juga dapat membantu memperbaiki pola tidur akibat pola kerja. Demikian pula, menghindari makan berat dan minum terlalu banyak air pada shift malam dapat meningkatkan kualitas tidur.

Terakhir, Anda harus berolahraga secara teratur dan mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah tidur seperti melakukan sesuatu yang menenangkan di lingkungan yang remang-remang saat Anda tidak bisa tidur. (ant/mel/saf/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
35o
Kurs