Jumat, 22 November 2024

Pakar Unair: Ibu Hamil Boleh Berpuasa Asalkan Tidak Memberatkan Kehamilan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi Ibu Hamil. Foto: Unsplash

Dokter Amir Fahad Alumnus Program Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) mengatakan ibu hamil diberi keringanan jika dirasa saat berpuasa akan memberatkan kehamilan yang akan berdampak pada janin

Ia juga menambahkan, ibu hamil tetap boleh berpuasa asalkan kebutuhan nutrisi yang masuk ke tubuh tercukupi dengan baik.

Perlu diketahui, bahwa ibu hamil membutuhkan asupan nutrisi lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

“Kalau misal supply and demand jumlahnya tercukupi tidak ada masalah ibu hamil berpuasa,” terangnya dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (22/3/2023).

Amir mengatakan, kebutuhan asupan nutrisi tersebut bisa diatur ke dalam menu sahur dan berbuka puasa.

“Karbo berlebihan saat berbuka puasa tidak disarankan, cukup berbuka dengan camilan yang manis semisal kurma dan kue-kue kecil. Beri jeda salat maghrib, baru kemudian makan malam tentu dengan porsi yang tidak banyak,” paparnya.

Namun, untuk ibu hamil yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes kehamilan, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan penyakit lainnya, ia mengingatkan, untuk tidak memaksakan diri berpuasa.

Ia juga menambahkan, agar ibu hamil yang berpuasa di Bulan Ramadan untuk mewaspadai risiko dehidrasi. Normalnya, dalam 24 jam manusia membutuhkan asupan cairan sebanyak 2 liter.

“Kalau puasa bisa saja dehidrasi jadi saat berpuasa asupan cairan harus tetap terpenuhi. Dua liter tidak harus habis dalam sekali minum, bisa diatur saat berbuka, setelah tarawih, mau tidur, dan saat sahur,” jelasnya.

Kemudian, jika saat berpuasa dirasa mengalami gejala dehidrasi seperti rasa haus yang berlebihan dan produksi urine yang berkurang dengan ditandai perubahan warna menjadi lebih pekat, puasa boleh dibatalkan.

Di lain hal, bagi ibu hamil yang terbiasa melakukan aktivitas fisik atau olahraga, dr. Amir menyarankan untuk mengurangi tempo olahraga.

“Boleh ikut senam hamil, yoga, asal terawasi dokter kandungan atau pelatih yang tersertifikasi dengan baik. Bisa juga jalan-jalan pagi bersama suami bukan hanya sehat tapi juga meningkatkan bonding dengan suami,” tutur dr Amir.(ihz/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs