Jumat, 22 November 2024

Pakar Gizi Ingatkan Pentingnya Mencukupi Kebutuhan Serat

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi. Sayuran kaya serat. Foto: iStock

Dokter Andrianto Ketua Asosiasi Nutrisionist Indonesia mengingatkan pentingnya konsumsi serat untuk menjaga kesehatan.

Menurutnya, serat adalah karbohidrat kompleks yang sangat dibutuhkan, terutama untuk membantu proses pencernaan.

“Dalam proses pencernaan itu, serat bisa membantu menyerap kolesterol dalam darah dan itu bagus untuk mengurangi kadar gula dalam darahnya,” ujar Andrianto saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Minggu (4/6/2023).

Dia menjelaskan kalau serat terbagi menjadi dua jenis, yaitu serat yang larut dalam air serta tidak. Untuk serat yang larut dalam air, dia mencontohkan seperti buah-buahan dan kacang-kacangan.

“Sementara yang tidak larut dalam air adalah sayur-sayuran hijau. Nah, untuk orang yang kontispasi (sulit buang air besar) dianjurkan konsumsi serat jenis ini karena akan membuat feses (tinja) jadi lebih halus sehingga mempermudah buang air besar, plus kadar kolesterol menurun,” jelasnya.

Kebutuhan serat yang ideal, lanjut Dokter Andrianto, sekitar 25-35 gram per hari. Asupan serat itu akan lebih maksimal kalau dibarengi gizi seimbang seperti nasi, sayur, lauk pauk dan buah-buahan.

“Contohnya kalau pagi hari makan sayur cah kangkung, kalau kita konsumsi sekitar 25-50 gram kangkung itu rata-rata mengandung sekitar 15 gram serat. Kemudian, ya sup itu banyak serat karena jenis sayurannya beragam wortel, buncis dan sebagainya. Jadi tidak cuman sayuran hijau saja,” bebernya.

Namun, diingatkan juga kalau konsumsi serat dengan jumlah tinggi harus diimbangi dengan minum air putih yang banyak.

Sementara untuk yang tidak suka sayuran, kata Andrianto, alternatifnya bisa diganti dengan buah-buahan. konsumsi buah-buahan juga tidak melulu harus dilakukan satu jam sebelum makan, tergantung kebutuhannya.

“Tidak harus satu jam sebelum makan besar, karena yang diambil seratnya. Kecuali kalau makan buah-buahan untuk ambil vitamin C seperti jeruk, memang bagusnya lambung harus kosong. Semua tergantung konteks tujuan makan buahnya,” ucap Adrianto.

Terakhir, dia berpesan supaya masyarakat mengurangi kebiasaan terlalu sering konsumsi suplemen untuk memenuhi kebutuhan seratnya.

“Secara teori kalau tiga hari berturut-turut makan nasi goreng, soto, mie instan dan sebagainya tanpa serat, bisa memicu kesulitan buang air besar. Maka dari itu, biasanya ada yang minum suplemen dan biasanya berujung mules. Lebih baik tetap konsumsi sayur dan buah-buahan untuk pencegahan,” pungkasnya.(bil/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs