Minggu, 8 September 2024

Pakar: Anak dalam Kandungan Bisa Terpapar Polusi Udara

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi. Ibu dan anak. Foto: Pixabay

Darmawan Budi Setyanto Kepala Divisi Respirologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) mengatakan anak bisa terpapar polusi udara bahkan sejak dalam kandungan.

Dia menjelaskan, saat dalam kandungan, anak terpapar polusi udara melalui transplasental dari ibu yang terpapar. Sedangkan pada anak yang sudah lahir, polusi udara dapat mempengaruhi sistem organ seperti kulit, udara yang dihirup, dan makanan yang masuk ke saluran cerna, dilansir Antara.

Pada organ sistem penapasan, lanjut Darmawan, polusi udara bisa menyebabkan iritasi yang kemudian berlanjut menjadi peradangan mulai dari hidung sebagai pintu gerbang sistem respiratori. Peradangan itu dapat menyebabkan infeksi di daerah faring, laring dan kemudian sampai ke paru-paru.

“Gangguan itu bisa terjadi mulai dari dalam kandungan dan berlanjut saat anak lahir dengan gangguan di sistem respiratori sehingga akan menyebabkan anak mengidap penyakit asma, dan batuk,” ujar Darmawan, di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Selain itu, secara tumbuh kembang, paparan polusi udara pada anak dapat mengganggu masalah neurologi, gangguan saraf yang menyebabkan gangguan mental dan gangguan perkembangan gerak motoriknya.

Darmawan juga menilai, polusi udara turut menyumbang terhadap kondisi stunting. Hal tersebut dipengaruhi oleh polusi udara yang dapat mengurangi fungsi paru dan meningkatkan infeksi respiratori akut.

“Yang paling kita takut adalah yang terkena di bagian parunya, yaitu pneumonia,” ujarnya.

Dokter spesialis anak itu mengatakan, setiap tahun sebanyak 2,2 juta bayi meninggal sebelum waktunya karena sumbangan dari polusi udara ini. Sementara 29 persen lainnya karena penyakit jantung, koroner, stroke dan juga penyakit paru dan penyakit respiratori yang lain.

Untuk mencegah paparan polusi udara pada anak, Darmawan menyarankan ibu hamil (bumil) untuk tinggal di rumah jika polusi di luar cukup tinggi.

“Lakukan aktivitas dekat rumah agar tidak sering menggunakan transportasi, gunakan masker sebagai perlindungan, dan konsumsi makanan sehat,” pungkasnya. (ant/fra/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Dua Truk Terlibat Kecelakaan di Bungah Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Minggu, 8 September 2024
26o
Kurs