Obat yang mengandung kombinasi vitamin B dinilai efektif dalam mengurangi dampak penyakit neuropati perifer. Hal ini diutarakan dr. Rizaldy Taslim Pinzon, dokter spesialis neurologi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi).
“Obat yang mengandung vitamin B kompleks tidak hanya efektif mengurangi gejala, juga efektif memulihkan sebagian fungsi saraf yang rusak akibat neuropati perifer,” kata Rizaldy pada Selasa (7/11/2023).
Melansir dari Antara, neuropati perifer adalah gangguan pada saraf tepi yang menimbulkan sensasi tidak nyaman pada bagian ujung tubuh, misalnya tangan dan kaki. Diabetes adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan munculnya neuropati perifer.
Neuropati perifer membuat penderitanya merasakan sensasi kebas, nyeri hebat, dan rasa seperti terbakar pada bagian ujung tubuh. Penyakit ini amat berdampak bagi penderitanya karena dapat mengurangi kualitas tidur serta membuat rentan terjatuh.
“Penyakit ini diderita oleh satu dari dua pengidap diabetes. Bayangkan saja, 50 persen orang dengan diabetes juga mengidap neuropati,” kata Rizaldy.
Rizaldy mengatakan telah membuat sebuah penelitian terkait efikasi obat kombinasi vitamin B terhadap lebih dari 400 pasien di Indonesia dengan kondisi neuropati beragam.
Dalam penelitian itu, pasien diberikan obat vitamin B kompleks yang mengandung vitamin B1, B6, dan B12 sekali sehari dan dilakukan observasi selama 90 hari.
Setelah 90 hari penanganan, sebagian besar pasien tidak hanya mengalami pengurangan rasa sakit dan sensasi tidak nyamannya pada ujung tubuh, namun, juga pulih persepsi suhu panas-dingin, daya refleks, dan kekuatan motoriknya.
“Ini adalah berita baik bagi para dokter dan pasien karena pengobatan ini tidak hanya meredakan gejala tapi juga memperbaiki dan mempertahankan fungsi tubuh,” kata Rizaldy
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa penanganan neuropati perifer dengan kombinasi vitamin B berdosis tetap sepenuhnya aman meskipun dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. (ant/mel/saf/ham)