Nokia dan Apple Sepakati Lisensi Paten Jangka Panjang Teknologi 5G

Nokia dan Apple membuat kesepakatan baru dalam bentuk perjanjian lisensi paten jangka panjang, salah satunya perihal teknologi 5G.

Kedua raksasa teknologi itu sebelumnya sudah memiliki kesepakatan lisensi pada 2017, dan akan berakhir pada ujung 2023. Namun, menjelang tenggat waktu ini, tepatnya pada Jumat (30/6/2023) waktu setempat, telah ditandatangani kesepakatan baru untuk menggantikan yang sebelumnya.

Nokia dan Apple memang belum mengungkapkan ketentuan kesepakatan, namun Nokia akan menerima pembayaran dari Apple yang akan menggunakan teknologinya.

Melansir laporan Antara, Minggu (2/7/2023), meskipun Nokia bukan merek yang paling berpengaruh di kancah smartphone, akan tetapi mereka memiliki beberapa teknologi terpenting yang menggerakkan industri ini.

Kekuatan utama Nokia hadir berkat teknologinya yang unik dan catatan paten dan teknologi yang panjang. Nokia memiliki lebih dari 20.000 paten, termasuk 5.500 paten yang terkait dengan teknologi 5G.

Brand teknologi digital asal Finlandia itu saat ini menawarkan patennya dengan persyaratan yang adil, masuk akal, dan tidak diskriminatif. Oleh karena itu, banyak perusahaan dapat melisensikan teknologi Nokia dengan harga yang wajar, meskipun masih ada perselisihan untuk menentukan harga.

Sebagai informasi, Apple merupakan salah satu perusahaan yang mendapatkan akses pada teknologi Nokia melalui perjanjian lisensi. Pada 2017 lalu, kedua raksasa itu membuat perjanjian lisensi paten setelah berbulan-bulan mengalami perselisihan hukum yang memanas.

Kesepakatan sebelumnya akan berakhir pada tahun 2023 dapat diperbarui karena keduanya memutuskan tidak melanjutkan pertarungan di jalur hukum, dan memutuskan untuk melanjutkan permainan yang adil.

Belum ada pihak yang mengungkapkan detail moneter dari kesepakatan baru ini. Namun, sejumlah pengamat teknologi berharap untuk melihat detail ini muncul pada laporan pendapatan Nokia di kuartal pertama 2024.

Saat ini, sebagian besar produk Apple mengandalkan teknologi 5G, jadi sangat masuk akal bagi perusahaan untuk mempertahankan kesepakatan dengan Nokia. (ant/fra/bil)