Serangan jantung merupakan salah satu kondisi medis serius yang mengancam jiwa jutaan orang di seluruh dunia setiap tahunnya.
Melansir Antara, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi penderita jantung siaga di Indonesia sebanyak 1,4 persen dari total populasi, atau sekitar 3,2 juta orang yang didiagnosis menderita jantung siaga dan bisa memicu serangan jantung.
Dokter Sidhi Laksono Purwowiyoto Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi Rumah Sakit Jantung Diagram Siloam Cinere mengatakan, serangan jantung adalah kondisi medis yang terjadi ketika aliran darah ke jantung terhenti atau terputus. Biasanya itu terjadi karena penyumbatan pembuluh darah jantung yang disebut arteri koroner.
Kondisi itu dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan otot jantung, dan jika tidak segera ditangani, dapat mengancam nyawa seseorang.
“Gejala serangan jantung dapat bervariasi, tetapi yang paling umum termasuk nyeri dada, sesak napas, mual, dan kelelahan yang tidak terduga,” ujar Sidhi dalam siaran resminya, Minggu (25/6/2023).
Sebagian orang beranggapan berolahraga secara berlebihan dapat berakibat serangan jantung. Tapi, menurut dokter yang menempuh pendidikan Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah di Universitas Indonesia itu bilang faktor utamanya adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Mulai dari pola makan yang tidak sehat, kebiasaan merokok, dan mengkonsumsi minuman beralkohol. Selain itu, faktor stres kronis juga mendukung peningkatan tekanan darah dan membuat jantung seseorang bekerja lebih keras untuk memompa darah.
“Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami serangan jantung karena jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal itu diperparah jika seseorang memiliki kondisi medis seperti diabetes, kolesterol tinggi, atau masalah kesehatan lain,” imbuhnya.
Untuk mencegah serangan jantung, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dan membantu mencegah serangan jantung:
1. Berolahraga secara teratur
Berolahraga teratur dapat membantu memperkuat jantung dan meningkatkan kemampuannya untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Disarankan untuk melakukan olahraga aerobik seperti berjalan cepat, berlari, berenang, atau bersepeda, selama setidaknya 30 menit sehari, sebanyak 3-5 kali seminggu.
2. Memakan makanan yang sehat
Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Hindari makanan yang tinggi lemak dan kolesterol seperti makanan cepat saji dan goreng-gorengan.
3. Menjaga berat badan yang sehat
Kegemukan atau obesitas dapat meningkatkan risiko jantung siaga. Oleh karena itu, menjaga berat badan yang sehat melalui diet sehat dan olahraga teratur sangat penting untuk mencegah jantung siaga.
4. Menghindari kebiasaan merokok
Merokok dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko jantung siaga. Jika Anda merokok, segeralah berhenti atau rokok yang menghentikan Anda.
5. Mengurangi jumlah konsumsi alkohol
Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat meningkatkan risiko jantung siaga. Disarankan untuk hanya mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedang atau kurang, dan sebaiknya menghindari minuman beralkohol jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung.
Menjalani gaya hidup yang sehat membantu mencegah jantung siaga dan menjaga kesehatan jantung secara keseluruhan, meskipun faktor risiko lain seperti kondisi medis, faktor keturunan atau paparan lingkungan yang tinggi belum bisa dikontrol.
Untuk itu penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur dan berkonsultasi dengan dokter jika terjadi gejala kesehatan yang muncul.(ant/dvn/rid)