Jumat, 22 November 2024

Kenali Tanda dan Cara Mengatasi Kelelahan Sebagai Seorang Caregiver

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi kelelahan dan depresi. Foto: Pixabay

Dampak dari perjalanan diagnosis dan pengobatan kanker dapat meninggalkan kesan yang tak terhapuskan pada para penyintas dan orang-orang yang mereka kasihi, terutama pengasuh yang selanjutnya disebut caregiver. Dalam proses pengasuhan, para pengasuh sering kali mengabaikan kesehatan fisik dan mental mereka sendiri.

“Kelelahan yang dialami perawat dapat terwujud dalam berbagai cara, dengan beberapa tanda peringatan umum adalah kelelahan kronis, yang melibatkan perasaan terkuras terus-menerus, baik secara fisik maupun emosional,” ucap Samara Mahindra, CEO dan Pendiri CARER dalam keterangannya yang dikutip Antara dari laman Hindustan Times, Selasa (5/12/2023).

Mahindra juga mengungkap tanda lain seperti mudah tersinggung dan perubahan suasana hati, di mana pengasuh menjadi mudah frustrasi atau cemas karena tekanan tanggung jawab mereka.

Penarikan diri dari aktivitas sosial dan pertemanan juga merupakan tanda yang memprihatinkan, karena pengasuh mungkin mengasingkan diri. Gangguan tidur sering dialami, dengan kesulitan untuk tertidur atau tetap tertidur.

Terakhir, mengabaikan kesehatan diri sendiri dapat menjadi indikator kelelahan yang signifikan, karena perawat mungkin melewatkan waktu makan, melewatkan janji temu, atau lupa meminum obat yang diresepkan, sehingga memprioritaskan perawatan orang yang dicintai di atas kesejahteraannya sendiri.

“Tanda-tanda ini berfungsi sebagai isyarat penting bagi pengasuh untuk mengenali kapan mereka perlu mengambil langkah-langkah untuk mencegah kelelahan dan memprioritaskan perawatan diri,” tambah Mahindra.

Menurutnya, mengatasi kelelahan pengasuh memerlukan pendekatan multifaset untuk memastikan kesejahteraan pengasuh, dan kualitas layanan yang diberikan kepada orang yang mereka cintai.

“Salah satu langkah penting adalah mencari bantuan profesional dengan berkonsultasi dengan psikolog atau terapis. Para profesional ini dapat membantu memproses emosi berlebihan yang terkait dengan kelelahan dan menawarkan strategi praktis untuk mengatasinya secara efektif,” saran Mahindra.

Membangun sistem pendukung, menurutnya juga sama pentingnya. Untuk itu dia minta jangan ragu untuk menghubungi teman dan keluarga untuk mendapatkan bantuan.

Selain itu, mengalihdayakan tugas-tugas rumah tangga yang dapat dikelola oleh orang lain dapat meringankan sebagian beban pengasuhan.

Serta, jika memungkinkan, pertimbangkan untuk mempekerjakan perawat atau pengasuh profesional untuk memberikan rehat pada diri sendiri.

“Menjauh dari tanggung jawab mengasuh anak, meskipun hanya beberapa jam atau hari, dapat memberikan tenaga yang sangat dibutuhkan. Bersosialisasi dengan teman atau melakukan liburan singkat dapat membantu memulihkan kesehatan fisik dan mental Anda. Selain itu, membekali diri Anda dengan informasi yang tepat adalah hal yang memberdayakan,” katanya.

Mempelajari kondisi medis orang yang dikasihi dan pilihan pengobatan yang tersedia dapat meningkatkan kepercayaan diri seseorang dan mengurangi kecemasan, sehingga tugas merawat menjadi lebih mudah ditangani.

Dengan menerapkan strategi ini, para pengasuh dapat mengatasi tantangan peran mereka dengan lebih baik sambil menjaga kesehatan dan ketahanan mereka sendiri. Disarankan juga untuk menetapkan rutinitas sehari-hari, menjaga jadwal makan dan tidur yang teratur, dan memasukkan olahraga ke dalam kehidupan mereka.

Berlatih Yoga dan menjaga kebiasaan makan dan tidur yang sehat dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan secara keseluruhan.

Pengasuh harus memprioritaskan rasa kasihan pada diri sendiri dan menetapkan tujuan yang realistis untuk diri mereka sendiri. Mendorong mereka untuk mencari bantuan ketika keadaan menjadi sangat berat sangatlah penting. (ant/bil/faz)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs