Jumat, 22 November 2024

Haid Lebih Awal Tak Berarti Menopause Lebih Cepat

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Tangkapan layar Wakil Ketua Perkumpulan Menopause Indonesia Cabang Jakarta Raya dr Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.O.G dalam webinar yang digelar RS Pondok Indah Group dengan awak media, Selasa (17/10/2023). Foto: Antara Tangkapan layar Wakil Ketua Perkumpulan Menopause Indonesia Cabang Jakarta Raya dr Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.O.G dalam webinar yang digelar RS Pondok Indah Group dengan awak media, Selasa (17/10/2023). Foto: Antara

dr Ni Komang Yeni Dhana Sari, Sp.O.G Wakil Ketua Perkumpulan Menopause Indonesia Cabang Jakarta Raya mengatakan, wanita yang haid pertamanya lebih cepat tak berarti mengalami menopause lebih cepat dibandingkan yang haid pertamanya lebih lambat.

“Mitos ya kalau menstruasinya cepat, menopause-nya lebih cepat,” ucap dokter lulusan Universitas Indonesia itu dalam webinar dengan awak media, Selasa (17/10/2023).

Yeni menjelaskan, wanita saat dilahirkan sudah membawa jumlah folikel atau sel telur sendiri dan ini jumlah beragam antara satu wanita dengan lainnya, ada yang memiliki 500.000, 750.000, atau 1.000.000 folikel. Folikel setiap bulannya yakni pada masa menstruasi akan keluar sebanyak satu setiap bulannya.

Oleh karena itu, dia menekankan bahwa waktu haid pertama tak menentukan seorang wanita mengalami menopause lebih cepat atau lebih lambat.

“Kalau dia membawa folikel yang jumlahnya banyak ya dia akan menopause yang lebih lambat dibandingkan mereka yang terlahir dengan jumlah folikel lebih sedikit,” ujar Yeni.

Menopause merupakan berakhirnya siklus menstruasi secara alami yang biasanya terjadi saat seorang wanita memasuki usia 45 tahun hingga 55 tahun. Menopause dikatakan terjadi dini bila terjadi di bawah usia 40 tahun. Menurut Yeni, sebenarnya menopause dini sangat amat jarang terjadi.

Tetapi, gaya hidup seperti kurangnya istirahat, stres berlebihan, olahraga yang minimal, suplementasi makanan yang tidak baik, kebiasaan merokok, dan konsumsi minuman beralkohol, bisa mempercepat terjadinya menopause, imbuhnya.

“Mungkin juga ada penyakit-penyakit tertentu seperti kanker, terapi atau obat-obatan untuk kanker bisa mematikan indung telur yang menyebabkan menopause dini,” tutur Yeni.

Wanita di bawah usia 35 tahun atau 40 tahun umumnya memiliki kadar estrogen dalam batas normal atau cukup, lanjutnya. Mereka juga seharusnya haid teratur. Penyebab haid tidak teratur antara lain ada gangguan, termasuk berat badan berlebihan, konsumsi makanan yang tidak baik, olahraga yang tidak dilakukan.

Yeni mengatakan, tak ada hubungan antara kejadian menstruasi tak teratur dengan kejadian menopause.

“Tidak ada hubungan dengan menopause. Kecuali lifestyle-nya enggak bagus, haid sudah tidak teratur, lalu tidak diobati. Jadinya enggak menstruasi terus,” ujarnya.(ant/ath/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs