Para dokter dan pakar gizi di Uni Emirat Arab (UEA) menganjurkan untuk membangun kebiasaan sehat prapuasa (pre-fasting habits) sebelum memasuki Ramadan, termasuk memilih asupan makanan dan minuman yang tepat.
Archana Baju Ahli Diet Klinis di Rumah Sakit Burjeel Abu Dhabi, UEA, mengatakan, hal itu dapat membuat seseorang terhindar dari komplikasi hingga kenaikan berat badan selama bulan suci.
“Ramadan sudah dekat, sekarang adalah waktu yang tepat untuk merencanakan Ramadan yang sehat dan bergizi. Pertama, hindari kafein,” ujarnya seperti dilansir dari Antara, Minggu (5/3/2023).
Menurut Archana, minuman berkafein perlu dikontrol. Zat itu tidak hanya membuat sulit tidur tapi juga bertindak sebagai diuretik dan menyebabkan dehidrasi. Selama berpuasa, dehidrasi harus menjadi perhatian khusus.
“Jadi usahakan untuk tidak minum kopi sebelum bulan suci dimulai,” tambahnya.
Archana mengatakan, Umat Islam juga harus sudah mulai minum banyak cairan, melatih kontrol porsi dan memilih makanan yang sehat.
“Persiapan jelang Ramadan ini akan membantu tubuh anda beradaptasi dengan fase puasa intermiten dengan cara yang tepat,” kata Archana.
Bahkan, dia mengatakan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk menurunkan berat badan. Asalkan praktik makan sehat dan gaya hidup aktif tidak disepelekan.
Dia menyarankan untuk fokus pada hidrasi. Selain air mineral, jus buah segar, susu, dan infused water juga merupakan pilihan yang baik. Buah dan sayuran yang mengandung air seperti mentimun, selada, semangka, persik, apel, dan tomat juga sangat cocok untuk menjadi dasar infused water.
Umat Muslim juga harus mencoba memasukkan kombinasi karbohidrat kompleks seperti biji dan kacang-kacangan, buah, serta sayuran saat berbuka dan sahur.
“Yang penting, hindari makanan berminyak, gorengan, dan bergula untuk mencegah tubuh lesu, serta kembung, mulas, dan masalah pencernaan lainnya,” ujarnya.
Sementara, Juliot Vinolia Ahli Diet Klinis, dari Rumah Sakit Medor di Dubai mengatakan, Ramadan adalah waktu terbaik untuk meremajakan pikiran dan tubuh.
“Puasa membantu tubuh kita untuk memulai kembali dan menghapus racun bahkan pada tingkat sel. Pembuluh darah dan usus dibersihkan dari lemak tidak sehat dan bahan kimia penyebab kanker yang kita kumpulkan saat mengonsumsi makanan olahan,” katanya.
Juliot menambahkan hormon dan enzim unik hanya diproduksi selama puasa yang sehat. Untuk mendapatkan yang terbaik dari enzim itu, orang harus memiliki pola makan yang cukup nutrisi, termasuk lebih banyak makanan segar berbasis tanaman yang dimasak di rumah.
Sementara Ahli Diet Klinis Davie Telan dari Rumah Sakit Rehabilitasi Salma di Abu Dhabi mengatakan bahwa orang harus memasukkan serat ke dalam makanan mereka untuk merasa lebih kenyang lebih lama.
Pastikan untuk makan lengkap yang mencakup buah-buahan dan sayuran untuk vitamin, makanan kaya protein, serta karbohidrat kompleks, seperti nasi merah dan roti gandum. Menurutnya, makanan yang lengkap akan membantu mengendalikan nafsu makan dan bahkan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
“Ingat, kualitas, bukan kuantitas, makanan selama sahur dan berbuka adalah yang terpenting,” tandasnya.(ant/dfn/rid)