Jumat, 22 November 2024

Disebabkan Multifaktor, Jantung Koroner jadi Penyebab Kematian Tertinggi

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi penyakit jantung. Foto: Pixabay

Irwan Gondosudijanto dokter spesialis jantung dan pembuluh darah mengatakan, penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia.

Hal tersebut, kata Irwan, munculnya penyakit jantung koroner bukan hanya disebabkan oleh satu faktor saja, tetapi berbagai faktor yang berkumpul menjadi satu.

“Itulah mengapa, penyakit jantung menduduki nomor satu, karena penyebabnya ini multifaktor, menumpuk,” katanya pada Sabtu (29/7/2023).

Menurut Irwan, penyakit ini karena adanya penyumbatan di dinding pembuluh darah koroner. Sehingga mencegah darah mengalir ke jantung hingga otak.

Hal ini disebabkan adanya endapan lemak dan kolesterol pada dinding pembuluh darah yang menyuplai organ hati juga otak.

Penyakit yang juga disebut sebagai silent killer itu, dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat. Sehingga menimbulkan berbagai masalah pada tubuh yang muncul, mulai dari kolesterol, diabetes, obesitas, hingga tekanan darah tinggi.

Pada saat ini angka serangan jantung mulai dapat ter-cover dengan adanya kemajuan teknologi di berbagai rumah sakit, terutama di negara barat.

Akan tetapi, ia menegaskan agar lebih baik melakukan pencegahan dini daripada mengobati. Karena jantung koroner masih menjadi penyebab kematian paling tinggi.

“Lebih baik mencegah daripada mengobati. Kalau mengobati itu biaya dan pengobatannya panjang,” tuturnya.

Sementara untuk pencegahan, ia menyebut, tidak cukup hanya dilakukan dengan memperbaiki sebagian gaya hidup, tetapi harus seluruhnya.

“Jadi kalau olahraga, tetap tidak bisa seenaknya. Olahraga hanya salah satu faktor, banyak faktor lain yang masih ada. Seperti mengurangi fast food yang memang gurih tapi kolesterolnya tinggi, dan juga lakukan check up,” tuturnya.

Sementara itu, Antonius Erbano Regional Head East Java Batara Region Prodia menegaskan, menjaga kualitas kesehatan tubuh merupakan hal yang penting. Terutama mencegah adanya penyakit jantung yang merupakan penyakit mematikan.

“Harus menjaga kesehatan dengan mengenal kondisi tubuh sendiri untuk dapat mengambil keputusan. Dengan harapan meningkatnya kesadaran akan pencegahan penyakit jantung dan makin sedikit yang mengalami hal ini,” ucapnya. (ris/saf/faz)

Berita Terkait

Siaga Cegah Serangan Jantung


Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs