Tren baju pesta anak, tidak lagi identik dengan mewah atau glamor dan warna-warni mencolok. Tapi, model casual warna sederhana nude yang digemari orang dewasa juga mulai disukai anak-anak.
Meyti Hanna Esther Kalangi, desainer busana anak asal Surabaya menyebut, pergeseran tren ini mulai nampak sejak 2022 lalu. Pandemi menurutnya jadi salah satu pemicu.
“Salah satunya itu penyebabnya, gak ada acara-acara (pesta) lagi. Orang lebih memilik berpakaian santai (untuk anaknya) dari pada pakaian glamor,” ujarnya, Sabtu (26/8/2023).
Pergeseran tren ini, sambungnya, diprediksi bisa bertahan lama karena gaya hidup yang turut terpengaruh pascapandemi.
“Menurut saya akan bertahan karena kembali lagi kenyamanan pemakai,” jelasnya.
Apalagi, anak-anak yang identik dengan banyak aktivitas dan kegiatan, akan lebih menyukai pakaian yang tidak mengganggunya.
“Karena anak-anak kan gak bisa diem, mau acara pesta resmi, atau gak, ke sana kemari. Jadi harus pakai baju yang nyaman,” imbuhnya.
Menurut Meyti Hanna, selera para ibu untuk fesyen anaknya juga mulai berubah. Tidak lagi tertarik pada corak warna yang terlalu mencolok. Lebih memilih warna nude yang mudah pas dipakai kulit anak Indonesia.
“Karena cokelat muda masuk ke kulitnya, fesyen juga dapat pastinya karena dikombinasi dengan jaket ke (warna merah) bata masuk, merah juga masuk, merah sama nude. Warna apa aja, putih juga bisa,” bebernya.
Sementara itu, cara memilih busana casual tapi tetap cocok dipakai untuk pesta ala anak-anak, lanjutnya harus menghindari monte atau mutiara yang berkilau diganti dengan aksesoris lain.
“Pesta casual itu tanpa pernak-pernik mutiara. Atau tambahan-tambahan aksesoris lain yang berkilau, itu namanya glamor yang memancarkan cahaya berkilauan,” tandasnya. (lta/iss)