Senin, 25 November 2024

Angkat Tema Kerusakan dan Perubahan Iklim, Film “Degayu: Againts the Shore” Menarik Perhatian di COP28 Dubai

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Poster film dokumenter Indonesia "Degayu: Against the Shore". Foto: Instagram @climaterealityina Poster film dokumenter Indonesia "Degayu: Against the Shore". Foto: Instagram @climaterealityina

Film dokumenter asal Indonesia berjudul “Degayu: Againts the Shore” mencuri perhatian di antara ribuan kegiatan di COP28 UNFCCC, konferensi PBB untuk perubahan iklim di Dubai, Uni Emirat Arab, baru-baru ini.

Melansir dari Antara, film berdurasi 25 menit dengan subtitle bahasa Inggris itu berkisah tentang komunitas pesisir di kelurahan Degayu, Pekalongan, Jawa Tengah. Di mana permukiman tersebut telah terendam sejak 2007 dan akan tenggelam pada 2035 akibat penurunan tanah serta naiknya permukaan laut, menurut proyeksi.

Dampak perubahan iklim seperti kenaikan permukaan laut, banjir, dan kekeringan telah merusak ekosistem dan menghantam penduduk paling miskin dan rentan, terutama di pulau-pulau kecil, daerah pesisir, kota-kota besar, hinggga pegunungan tinggi.

Saat ini, masyarakat Degayu sedang berjuang dan beradaptasi dengan keadaan dalam membangun daya tahan menghadapi krisis iklim.

Oleh karena itu, perlunya pendanaan untuk kerugian dan kerusakan akibat dampak perubahan iklim. Dalam hal inilah Degayu mencerminkan tantangan yang dihadapi masyarakat area pantai di seluruh dunia. Banyak dari mereka yang belum memahami tingkat keparahan yang sesungguhnya.

Film ini diproduksi oleh ClimArt dan gerakan Youth Climate Reality Leaders, serta merupakan gabungan seni dan aksi iklim yang menargetkan hati masyarakat, khususnya generasi muda.

Ahsania AR Aghnetta (23) sang sutradara dinilai berhasil menyampaikan perspektif baru dalam krisis iklim. Dengan pendekatan dokumenter ekspositori dan poetik, film ini menyatukan fakta dan emosi, diperkaya dengan soundtrack orisinal ciptaan pemuda lokal di Pekalongan, menambah nuansa emosional dalam menghadapi krisis iklim.

Lebih lanjut, selain di Paviliun Indonesia, film juga ditonton dan didiskusikan di Monash Pavilion, Civil Society Hub, serta acara gabungan YOUNGO (konstituensi pemuda untuk UNFCCC), ICLEI, dan Care About Climate.

Adapun pemutaran film dan diskusi “Degayu: Against the Shore” di COP28 Dubai ini didukung oleh PT Pertamina (Persero).

Pada pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB di Dubai, para delegasi sepakat untuk secara formal membentuk sebuah dana untuk kerugian dan kerusakan (loss and damage fund). Dana ini bertujuan memberikan dukungan kepada negara-negara yang sangat terdampak oleh perubahan iklim.

Sementara itu, negara-negara berkembang yang kontribusinya terhadap krisis iklim sangat minim, saat ini menghadapi efek paling destruktif berupa banjir, kekeringan, dan naiknya permukaan laut. (ant/feb/ham)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 25 November 2024
31o
Kurs