Jumat, 22 November 2024

Ahli Gizi Ingatkan Sering Konsumsi Mi Instan Berisiko Obesitas

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ilustrasi Mi Instan. Foto: Antara

Eva Kurniawati, ahli gizi lulusan Universitas Indonesia (UI) mengingatkan masyarakat untuk tidak sering mengonsumsi mi instan karena dapat berisiko obesitas.

“Kondisi obesitas bisa disebabkan beberapa faktor seperti makanan mi instan, kurangnya aktivitas fisik, stres yang menimbulkan inflamasi dan berujung penumpukan lemak, serta kurang tidur atau kelebihan tidur,” ujarnya, Jumat (4/8/2023).

Eva yang juga anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia, mengatakan bahwa kandungan dalam mi instan yakni karbohidrat, lemak, serta natrium yang tinggi, namun rendah protein, serat, vitamin, dan mineral, dilansir Antara.

Dia menjelaskan, bahwa obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama.

Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2018 menunjukkan prevalensi obesitas pada balita sebanyak 3,8 persen dan pada usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8 persen.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga merekomendasikan makanan apa saja yang mengacu pada lima pokok seperti, lauk-pauk, sayur, buah dan air putih, guna mencegah obesitas.

Rekomendasi tersebut berisi porsi makanan yang diperlukan dalam satu piring yakni sepertiga piring lauk pauk, sepertiga piring berisi buah, dua per tiga berisi sayuran dan dua per tiga sisanya makanan pokok. Selain itu, juga direkomendasikan konsumsi delapan gelas air putih, serta rutin beraktivitas fisik selama 30 menit per hari. (ant/fra/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
34o
Kurs