Natal segera tiba. Hampir 80 persen negara di dunia merayakan Natal setiap tanggal 25 Desember setiap tahunnya. Begitu pula dengan Indonesia. Nuansa Natal sudah terasa di tempat publik. Contohnya di pusat-pusat perbelanjaan terdekat.
Hari raya umat kristiani ini mempunyai ciri khas dengan pernak-pernik atau hiasan unik serba merah dan hijau. Selain membuat suasana menjadi lebih meriah, juga hangat. Berikut makna masing-masing dari dekorasi Natal.
Pohon Natal
Pohon Natal telah menjadi salah satu simbol yang sangat khas dalam merayakan Natal. Asal usul simbol iniditelusuri dari kisah Martin Luther yang mengalami pengalaman menakjubkan saat berjalan-jalan di hutan pada malam hari. Ia terpesona dengan keindahan bintang-bintang yang bersinar melalui pepohonan cemara.
Terinspirasi dari pengalaman tersebut, Martin Luther memutuskan untuk memotong satu pohon cemara dan membawanya pulang. Pohon itu kemudian dihiasi dengan lilin-lilin untuk mereproduksi keindahan yang ia saksikan di hutan, dan ia membagi momen tersebut dengan keluarganya. Konsep tersebut perlahan-lahan menyebar dan diadopsi oleh banyak orang. Kini, perayaan Natal dianggap tidak lengkap tanpa kehadiran pohon cemara, baik yang asli maupun replika.
Karangan Bunga
Susunan bunga atau daun yang disusun dalam bentuk lingkaran, yang dikenal sebagai Wreaths, menjadi suatu keharusan sebagai aksesori selama perayaan Natal. Umumnya ditempatkan di depan pintu atau di jendela rumah, Wreaths tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi semata, tetapi juga mengandung makna yang mendalam. Aksesori ini mencerminkan kesempurnaan, persatuan, dan hangatnya suasana Natal. Dengan menggantung Wreaths di pintu dan jendela, hal tersebut membawa makna keberuntungan bagi semua orang yang hadir dan turut merayakan momen ini.
Lonceng
Lonceng memiliki makna sebagai simbol peringatan dan juga simbol kegembiraan. Pada mulanya, lonceng akan digunakan sebagai tanda untuk mengumumkan dan mengajak semua orang untuk bersatu dan bersukacita menyambut kelahiran Yesus Kristus. Saat ini, peran lonceng telah berkembang. Lonceng akan dipergunakan di gereja-gereja sebagai tanda dimulainya perayaan misa Natal.
Kaus Kaki Natal
Menggantung Kaus Kaki Natal telah berlangsung sejak abad ke-19, dan asal-usulnya tetap menjadi misteri. Meskipun demikian, versi paling terkenal dari cerita ini bercerita tentang seorang pria tua yang prihatin akan masa depan ketiga putrinya pada saat itu. Karena kekurangan dana untuk memberikan mahar pernikahan yang layak bagi mereka, ia merasa putus asa.
Santo Nikolas kemudian mendengar kisah keluarga miskin ini dan merasa tergerak untuk membantu. Namun, menyadari bahwa pria tua itu mungkin menolak bantuan langsung, Santo Nikolas memutuskan untuk menyampaikan bantuannya dengan cara yang kreatif. Melalui cerobong asap di rumah mereka, Santo Nikolas memasukkan emas ke dalam setiap kaus kaki putri mereka yang tergantung di dekat perapian.
Permen Tongkat
Pada tahun 1670, seorang kepala paduan suara di Katedral Cologne menghadapi kesulitan saat anggota paduan suara berbicara selama latihan untuk pertunjukan Nativity Scene yang akan datang. Untuk mengatasi masalah ini, dia memutuskan untuk memberikan peppermint stick, sejenis permen yang populer pada saat itu, kepada anggota paduan suara agar mereka tetap fokus.
Kepala paduan suara kemudian meminta seorang pembuat permen lokal untuk membentuk permen tersebut menjadi bentuk kait gembala. Tujuannya adalah untuk mengingatkan anak-anak bahwa Yesus adalah “gembala yang baik” yang menjaga kawanannya tetap aman. Permen berbentuk tongkat ini kemudian menjadi populer di seluruh Eropa dan terus digunakan hingga sekarang.
Santa Claus
Santai Claus selalu muncul dalam perayaan Natal untuk memberikan kejutan. Oleh karena itu, dengan memilih Santa Claus sebagai aksesori Natal, Anda dapat membawa keberuntungan dan kebahagiaan ke dalam suasana Natal yang penuh sukacita.
Lampu Kelap-Kelip
Pada waktu musim dingin, pada malam hari Natal membuat sebagian besar dunia menjadi gelap, itulah mengapa orang-orang mendekorasi rumah mereka dengan lampu berkelap-kelip. Bagi umat Kristen, lampu tersebut dapat simbolisasi dari Yesus yang dianggap sebagai penerang dunia, mewakili kedatangannya untuk menyelamatkan manusia dari kegelapan.
Bintang di Bagian Atas Pohon Natal
Banyak individu yang mempercantik pohon Natal mereka dengan menempatkan bintang yang berkilauan di puncaknya, sejajar dengan hiasan-hiasan lain. Bintang menjadi simbol Natal yang memiliki makna dalam kitab suci. Ini melambangkan bintang yang muncul di langit setelah kelahiran Yesus, yang diyakini menuntun Tiga Orang Majus untuk menemui-Nya di Betlehem.
Selain sebagai lambang sejarah tersebut, bintang juga menjadi pengingat bagi umat Kristen untuk terus mengikuti jejak Yesus, karena dalam keyakinan mereka, Yesus adalah yang pemandu dan mengarahkan hidup mereka.
Kado Natal
Kado Natal umumnya ditempatkan di bawah pohon Natal. Hadiah-hadiah ini diartikan sebagai lambang untuk mengingatkan umat Kristiani tentang pemberian terbesar dari Allah, yaitu kehadiran Tuhan Yesus Kristus yang datang ke dunia untuk menebus dosa-dosa manusia.
Lilin Natal
Lilin diartikan sebagai terangnya dunia yang bermakna pada Yesus Kristus. Yesus turun ke bumi untuk menerangi kegelapan yang menyebar karena dosa yang dilakukan oleh manusia.
Kalender Advent
Kalender Advent merupakan alat khusus yang dipakai untuk menghitung waktu menuju Hari Natal. Asal-usul tradisi Kalender Advent dapat ditelusuri kembali ke Jerman. Pada pertengahan abad ke-19, munculnya tradisi ini terkait dengan Protestan di Jerman yang menciptakan tanda kapur di pintu sebagai cara untuk menghitung hari hingga mencapai Hari Natal.(berbagai/ath/iss)