Perpustakaan Universitas Ciputra (UC) berkolaborasi dengan Disabilitas Berkarya menyelenggarakan Innovation Talk (iTalk) untuk memperingati hari Disabilitas Sedunia yang jatuh pada tanggal 3 Desember.
Acara yang digelar pada Jumat (9/12/2022) siang kemarin, di Corpreneur UC itu menghadirkan beberapa narasumber yaitu Denpharanto Agung Krispimandoyo Dosen Pascasarjana UC sekaligus fotografer profesional, Mamuk Ismuntoro editor buku Tutur Mata, dan Leo Arief Budiman Founder Disabilitas Berkarya.
Yehuda Abiel Kepala Perpustakaan UC mengatakan gelaran iTalk membahas buku karya lima anak penyandang disabilitas dari Pondok Sosial Kalijudan Surabaya.
“Banyak pesan yang disampaikan dalam buku tersebut sehingga karya pertama yang berjudul ‘Tutur Mata’ ini pun menuai sambutan hangat sekaligus apresiasi dari berbagai kalangan,” ujarnya saat ditemui suarasurabaya.net.
Buku ini berisi kumpulan foto oleh Omay yang mengidap down syndrome dan empat kawannya yang bisu tuli, yakni Pina, Kiking, Mukidi, dan Jacky yang dipotret dalam kurun waktu lima tahun belakangan.
“Kami ingin foto karya rekan-rekan disabilitas ini memberikan inspirasi kepada mahasiswa UC dan undangan yang hadir untuk punya semangat dalam menghasilkan karya. Tidak perlu minder dengan kondisi yang ada,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan bahwa keterbatasan fisik bukan hambatan untuk berkarya asal ada niat dan semangat. “Kumpulan foto dalam buku ini dihasilkan oleh teman-teman bisu, tuli, mereka tidak bisa baca tulis. Pembaca disuguhkan foto karya mereka dan bisa dengan bebas berimajinasi dengan hasil foto di buku,” ujarnya.
Kepala Perpustakaan UC itu berharap, adanya acara ini dapat kembali mengingatkan bahwa keterbatasan tidak harus dijadikan alasan untuk tidak berkarya.
Anak-anak muda diharapkan tidak lagi minder dan sibuk memikirkan kekurangan, namun punya semangat untuk menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif.
“Goalnya tentang memperkenalkan komunitas disabilitas berkarya dan mengapresiasi penyandang disabilitas kepada civitas akademika dan masyarakat umum bahwa mereka mampu menghasilkan karya yang mendunia dalam segala keterbatasannya,” ujarnya. (red/bil/iss)