Pada momentum Iduladha 1443 Hijriah tahun ini, masyarakat dibayangi dengan merebaknya virus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang mayoritas menyerang hewan kurban seperti sapi.
Untuk mengetahui bagaimana mengolah daging hewan qurban di tengah wabah PMK, Rizki Nurmalya Kardina Dosen S1 Gizi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) membagikan beberapa tips supaya tetap aman dan terhindar dari penyakit dalam merayakan Iduladha kali ini.
Sebelumnya, Rizki menjelaskan bahwa virus PMK menyerang anggota tubuh hewan qurban terutama di bagian mulut, jeroan, dan kaki. Lalu untuk memilih bagian daging yang sehat dirinya menyarankan supaya masyarakat bisa memastikan kondisi daging masih terlihat segar dan tidak pucat.
Biasanya warna daging hewan yang berusia lebih tua akan lebih gelap warnanya. Rizki juga mengatakan kondisi daging yang masih bagus bisa dilihat dari tekstur yang kenyal dan cepat kembali keposisi semula pada saat ditekan dengan jari.
“Jika saat ditekan tidak kembali kekondisi semula maka bisa dikatakan kualitasnya mulai menurun,” kata dia, Minggu (10/7/2022).
Rizki melanjutkan, kata dia daging yang bagus harus beraroma khas sapi bukan yang beraroma amis, lalu harus memilih daging yang tidak berair. Karena daging bagus memiliki tekstur yang keset dan tidak mengeluarkan air.
“Pertimbangkan kandungan pada daging yang akan berpengaruh pada cita rasa masakan yang akan diolah,” ungkap dosen yang juga menjadi Ketua Program Studi S1 Gizi Unusa itu.
Rizki menjelaskan daging yang terinfeksi oleh penyakit mulut dan kaki tidak dapat dibedakan atau dilihat denga kasat mata.
Sehingga, masyarakat untuk menghindari hal tersebut harus memahami bagaimana cara mengolahnya dengan cara dimasak dengan baik dan benar.
“Cara memasaknya usahakan tangan dalam keadaan bersih, lalu jika daging tidak ingin dimasak jangan dicuci, lebih baik pindahkan ke wadah yang kedap udara lalu simpan di dalam freezer,” Ungkapnya.
Jika akan memasak daging harus memasaknya hingga matang sempurna dengan suhu 70 derajat celcius dengan waktu 30 menit dan air rebusan pertama wajib dibuang baru kemudian bisa diolah.
Selain itu, jeroan yang ingin dikonsumsi sebaiknya direbus dengan air mendidih terlebih dahulu selama 30 menit sebelum diolah atau disimpan dalam pendingin.
“Kemasanan daging yang terkena PMK jangan langsung dibuang, namun harus direndam terlebih dahulu dengan deterjen untuk mencegah penularan virus,” imbuh Rizki.
Dengan pengolahan yang benar, Rizki mengatakan daging tersebut masih dapat dikonsumsi dengan baik asalkan melewati proses yang benar. “Jika sudah mengkonsumsi daging jangan lupa untuk mengkonsumsi sayuran dan buah buahan,” terangnya.(wld/iss)