Jumat, 22 November 2024

Tips Aman Mengemudikan Kendaraan untuk Perjalanan Mudik

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi mengemudi mobil. Foto: Pixabay

Joko Widodo Presiden RI dalam keterangan persnya memprediksi akan ada sebanyak 23 juta pemudik yang menggunakan mobil pribadi, dan 17 juta yang menggunakan sepeda motor selama periode mudik Lebaran 2022 di Pulau Jawa.

Jumlah pemudik sebanyak itu harus diimbangi dengan kemampuan mengemudikan kendaraan untuk meminimalisir risiko kecelakaan di jalan.

Heri Mardi Trainer Dharmas Safety Riding dan Driving, kepada Radio Suara Surabaya mengatakan dalam berkendara baik menggunakan mobil atau sepeda motor prinsipnya adalah kenyamanan dan pengetahuan pengemudi.

Dia mencontohkan, saat mengendarai mobil ada beberapa perbedaan mengenai posisi mengemudi yang aman. Namun, lebih utama di posisi 9 dan 3, yaitu tangan kiri diletakkan di setir arah jam 9 dan tangan kanan berada di arah jam 3.

“Kenapa 9 dan 3? Karena saat sesuatu terjadi untuk reflek lebih gampang dikendalikan di posisi 9 dan 3. Tapi, lebih utama lagi saat mengerakkan posisi kemudi, jangan sampai tangan masuk ke setir atau menyilang. Itu sebenarnya posisi yang salah, harusnya tarik ulur. Itu berbahaya sekali kalau kita belok dengan kecepatan tinggi, lalu terjadi sesuatu di bagian depan mobil pasti akan counter,” kata Heri, Minggu (17/4/2022).

Beberapa pengemudi, kata Heri, juga ada yang lebih suka menyetir dengan posisi 10-2. Ini menurutnya juga tidak masalah karena orang tersebut sudah terbiasa dengan itu. Namun, posisi itu lebih cocok diterapkan pada kondisi hujan atau balapan.

“Saat menyetir dalam kondisi hujan dan kering butuh keahlian berbeda. Ada kendala aquaplanning sehingga saat kondisi hujan deras setir harus agak ditekan,” ujarnya.

Dia melanjutkan, pengemudi cenderung reflek melakukan pengereman saat menemui genangan ketika kecepatan tinggi dan hujan deras. Menurutnya, hal itu justru berbahaya.

“Kalau mau ngerem, sebelum atau sesudah genangan karena di ban roda itu ada alur yang fungsinya sebagai pompa air supaya roda atau ban tetap menempel di aspal. Bisa dibayangkan kalau saat melewati genangan dan roda tidak berputar, bisa terjadi aquaplanning,” kata Heri.

Sedangkan untuk reflek pengemudi, menurutnya kemampuan setiap orang berbeda tergantung jam terbang, pengalaman dan pengetahuan orang tersebut.

Heri menambahkan, untuk posisi duduk saat menyetir mobil sudut tangan sebaiknya di antara 45-70 derajat dan diatur senyaman mungkin.

Jangan mulai memacu kendaraan sebelum semuanya tepat posisinya, mulai dari posisi spion kanan, kiri dan tengah hingga posisi duduk beserta sabuk pengaman dipastikan terpasang.

“Saat mobil jalan baru mengatur posisi duduk, spion kanan, kiri, tengah, itu kebiasaan yang harus mulai dihilangkan. Mengemudi itu full time job, gak bisa disambi,” pungkasnya.(dfn/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs