Jumat, 22 November 2024

Tips Membawa Hewan Peliharaan di Ruang Publik

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Dikta, vokalis Yovie & Nuno, dan kucing kesayangannya yang diberi nama Jimbon. Foto: Instagram.com/dikta

Drh. Liang Kaspe Mantan Direktur Direktur Operasional dan Umum PTDS Kebun Binatang Surabaya menyampaikan bahwa Indonesia termasuk negara yang belum ramah hewan peliharaan di ruang publik.

Liang menyebut, hewan peliharaan akan sulit dibawa berpergian oleh pemiliknya. Bahkan katanya hampir tidak ada hotel yang membolehkan membawa hewan untuk masuk ke dalam.

“Tapi sebetulnya dalam konteks membawa hewan ini yang salah adalah pemilik hewan, karena si pemilik tidak tahu tata cara membawa hewan dengan cara yang benar,” kata Liang saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Minggu (24/4/2022).

Liang melanjutkan, katanya saat hewan peliharaan dibawa ke ruang publik atau di sebuah hotel oleh sang pemilik biasanya hewan selalu dibiarkan membuang kotoran secara sembarangan hingga dimandikan di bathtub Hotel.

“Perilaku seperti itu kan payah,” ujar Liang. Kemudian dia juga mengungkap kebiasaan pemilik hewan saat membawa hewan keluar, yakni barang perlengkapan milik hewan selalu lebih banyak dari barang miliknya sendiri.

Dirinya juga membagikan tips saat membawa hewan peliharaan ke luar Kota atau saat berpergian jauh.

“Saya setiap tiga atau dua jam perjalanan selalu berhenti untuk membawa hewan peliharaan keluar supaya dia bisa bergerak dan istirahat dahulu,” ujarnya.

Kemudian dia menyampaikan, apabila membawa hewan untuk keluar dari mobil saat berpergian jangan di bawah terik matahari secara langsung.

“Kemudian khusus untuk anjing ya, harus dengan tali penuntun kalau ingin diajak berpergian jauh,” imbuhnya.

Saat ditanya rekomendasi tips untuk memperlakukan hewan di negara yang tidak ramah hewan peliharaan, Liang menyampaikan pemiliknya harus melihat kondisi sekitar terlebih dahulu.

“Jadi pemilik harus melihat apakah lingkungan sekitar ada yang tidak suka dengan hewan peliharaan milik kita nantinya, itu salah satu faktor yang harus diperhatikan.”

Dirinya membagikan pengalaman soal kepekaan pemilik terhadap lingkungan, saat dirinya berada di salah satu restoran di dalam mal di Surabaya.

Liang melihat ada seorang pemilik menggendong anjing kecilnya sambil memesan makanan, kemudian hewan peliharaannya ditaruh di atas meja tersebut.

“Bagi yang tidak suka dengan anjing kan pasti merasa geli dan merasa tidak nyaman ya. Seharusnya anjing diletakkan di bawah dengan tali pengikat, atau dibawa dengan sebuah tas,” tuturnya.

Liang membandingkan perlakuan hewan peliharaan dengan negara di luar negeri, katanya hewan peliharaan di mancanegara sudah terlatih sebelum dibawa pemiliknya berpergian ke luar rumah.

“Pemilik harus mengerti bagaimana cara supaya hewan peliharaan bisa diterima di tempat umum.”

Liang juga menuturkan apabila pemilik juga harus mengerti apakah hewan yang dimilikinya adalah hewan yang aktif di malam hari atau siang hari.

Dirinya sering menemukan pemilik hewan yang aktif di malam hari namun membawa hewan terseut saat siang hari.

“Itu kan tentu membuat si hewan sendiri tidak nyaman untuk dibawa berpergiaan,” pungkasnya.(wld/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs