Tips Membatasi Anak dari Adiksi Gadget

Menurut penelitian Journal of The International Child Neurology Association, kecanduan gadget bisa dialami anak di kategori usia berapa saja.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru baru ini kembali juga mengingatkan peran orang tua agar mengatur dengan baik kontaminasi gadget pada anak di bawah usia 5 tahun atau balita. Dampak gangguan kesehatan dari paparan gadget utamanya adalah masalah pada mata.

Karin Lucia Tanojo Dosen Psikologi Universitas Pelita Harapan (UPH) Surabaya mengatakan, dalam salah satu penelitian dikemukakan ada setidaknya 10 alasan mengapa gadget tidak boleh diberikan kepada anak di bawah 12 tahun.

“Misalnya perkembangan otaknya bisa terganggu, masalah perkembangan seperti speech delay, inattentive seperti masalah konsentrasi, berat badan berlebihan hingga paparan terhadap permainan agresivitas dapat mempengaruhi perilaku anak,” kata Karin saat dihubungi Suara Surabaya, Rabu (15/6/2022).

Untuk mengantisipasi hal-hal negatif dari adiksi gadget, Karin menilai yang harus disadari dan dipahami orang tua adalah masa depan anak itu sendiri bila berlebihan mengakses gadget.

“Anak-anak adalah masa depan kita tapi tidak ada masa depan bagi anak-anak yang berlebihan menggunakan teknologi,” ujarnya.

Orang tua harus bisa mengarahkan anak untuk melakukan aktivitas lain di luar bermain gadget, sesuai dengan tingkatan usianya.

Bila anak sudah bisa membaca, sebaiknya diarahkan untuk membaca buku untuk menambah pengetahuan.

“Anak yang lebih besar lagi bisa diajarkan bagaimana mencari aktivitas yang menyenangkan seperti main ke alam atau main di sekitar rumah,” jelas Karin.

Untuk langkah yang lebih ekstrem, anak juga perlu dilatih untuk puasa gadget bila adiksi sudah berlebihan dan dialihkan melakukan permainan tradisional.

“Saya pernah membaca penelitian dari psikiater di Korea yang memberikan terapi pada anak adiksi gadget, mereka perlu puasa gadget untuk sementara,” pungkasnya.(dfn/ipg)