Jumat, 22 November 2024

Simak Info Soal Soto Ini kalau Enggak Mau Kelebihan Kalori

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Ilustrasi soto daging. Foto: Instagram/@susie.agung

Para penggemar Soto perlu mengetahui jumlah kalori yang terkandung dalam satu porsi Soto agar tidak mengonsumsinya dengan jumlah berlebihan yang justru tidak baik bagi kesehatan.

Eko Dwi Martini Ahli Gizi Graha Amerta RSUD dr Soetomo menjelaskan, soto bisa mengandung kalori sedang atau tinggi, tergantung jenis Soto dan campuran yang ada di dalamnya.

Makanan Soto terdiri dari dua jenis. Soto Ayam atau Soto Daging. Satu porsi Soto Ayam tanpa nasi dengan tambahan lain-lain, dia perkirakan mengandung sekitar 250 kilo kalori (kkal).

“Di Surabaya, Soto Ayam rata-rata 250-300 kkal, plus toge, kol, (mie) suun. Kalau ditambah nasi dengan porsi normal, total kalorinya sekitar 350-400 kkal,” kata Dwi kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (16/1/2022).

Jumlah kalori itu belum termasuk tambahan seperti kerupuk yang buat sebagian orang tidak boleh ketinggalan. Karena kalau dihitung dengan jumlah kerupuknya, itu akan berpengaruh ke total kandungan gizi.

“Belum tambahan lauk seperti jeroan atau uritan (telur muda), beda lagi kalorinya. Bisa lebih tinggi,” katanya.

Jumlah kalori satu porsi soto ayam itu relatif lebih rendah dibandingkan dengan Soto Daging yang satu porsinya tanpa nasi dan tambahan lauk bisa mencapai 400 kkal.

“Soto daging porsi biasa tanpa tambahan macam-macam kalorinya lebih tinggi. Bisa sampai 400 kkal. Kalau ditambah karbo (karbohidrat/biasanya nasi atau lontong) bisa 600 kkal,” ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, Soto Daging itu bukan porsi biasa alias porsi lengkap atau Soto Daging campur jeroan. Tidak hanya kalori, ada banyak kolestrol di dalamnya.

“Kalau campur (daging jeroan), kolestrolnya yang bahaya. Sebaiknya kalau pesan yang murni aja, lauknya daging. Tidak campur dengan jeroan” ujarnya.

Eko Dwi juga menyanggah anggapan, campuran jeruk nipis dalam soto dapat melunturkan lemak di dalam soto. Dia jelaskan, pencampuran jeruk nipis, kecap, atau garam hanya untuk peyeimbang rasa.

“Misal sukanya soto yang lemaknya letrek-letrek (kental). Untuk mengimbangi eneg-nya, ya ditambahi jeruk. Ada yang suka segar, manis. Jadi lebih ke penyeimbang rasa, bukan melunturkan lemak,” ujarnya.

Eko pun mengingatkan, saat mengonsumsi Soto atau makanan lainnya, bila memungkinkan, masyarakat bisa menakar kebutuhan kalori masing-masing supaya tubuh tetap sehat dengan gizi seimbang.

Takaran kebutuhan gizi atau kalori harian yang dibutuhkan seseoran biasanya menggunakan rumus Harris Benedict yang membedakan kebutuhan gizi pria dan wanita. Untuk Pria kebutuhan kalori harian bisa dihitung dengan rumus 66 + (13,7 x berat badan) + (5 x tinggi badan) – (6,8 x usia). Sedangkan perempuan dengan rumus 655 + (9,6 x berat badan) + (1,8 x tinggi badan) – (4,7 x usia).

“Kita harus tahu kebutuhan kita, seberapa sih yang harus kita makan setiap harinya? Misalnya nasi 3-4 sendok, lalu kerupuk satu. Jadi kita bisa tahu diri kita sendiri,” ujarnya.(tin/den)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs