Ratusan bunga anggrek mewarnai setiap sudut Hall Suara Surabaya Centre (SSC) di Jl. Raya Bukit Darmo No. 22-24, dalam gelaran pameran Anggrek bertajuk Sobat PAI (Surabaya Orchid Be Great – Perhimpunan Anggrek Indonesia) mulai tanggal 30 Juni – 3 Juli 2022.
Tiap bunga anggrek yang dipamerkan di etalase menarik perhatian pengunjung untuk dibawa pulang, namun ada yang berbeda dari tenant milik Pusat Pembibitan Anggrek Universitas Surabaya (PPAU).
Mereka memamerkan tanaman anggrek di dalam terarium/botol yang menggunakan media tanam dari agar-agar atau jelly. Susan Marketing PPAU menjelaskan bahwa fungsi warna-warni dari jelly ini digunakan untuk menambah nilai estetika tanaman anggrek itu sendiri.
“Untuk lebih menarik minat penggemar tanaman. Kami berpikir untuk menjangkau pasar yang lebih luas bahwa tanaman anggrek juga bisa ditanam di dalam terarium dengan menggunakan media jelly atau agar-agar,” jelas Susan kepada suarasurabaya.net, Kamis (30/6/2022).
Susan mencontohkan jenis Anggrek Dendrobium yang tahan dengan suhu udara di Surabaya, bisa dibiakkan dengan terarium.
Sedangkan untuk jenis Anggrek Bulan, meski memerlukan tempat yang sejuk dan waktu lama untuk pembungaan, namun tetap bisa berbunga bila ditanam di terarium di tengah suhu udara Surabaya yang panas.
Dengan konsep menanam di dalam terarium, anggrek jelly ini akan menarik dan membuat pemiliknya tidak bosan apabila dijadikan hiasan di meja kerja atau meja belajar hingga di rak dinding rumah.
Harga yang dibanderol untuk bisa membawa tanaman hias ini cukup ramah di kantong.
“Harga yang kami tawarkan cukup terjangkau, mulai dari Rp15-30 ribu,” imbuh Susan.
Selain harga yang terjangkau, menanam anggrek di dalam terarium hanya perlu menyesuaikan kebutuhan jenis anggrek.
“Anggrek bukan tanaman yang sulit dirawat asalkan mengerti jenisnya dan menyesuaikan cara merawat dengan jenis tersebut,” pungkas Susan.(wld/dfn/ipg)