Jumat, 22 November 2024

Musim Hujan, Perkuat Daya Tahan Tubuh dari Lima Penyakit Ini

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Kristanti Diliasari dokter umum dari Rumah Sakit Pondok Indah mengatakan bahwa penyakit penyerta yang muncul di musim hujan terjadi akibat suhu udara yang lebih dingin daripada biasanya.

“Masa pancaroba atau peralihan antara musim kemarau dan hujan seringnya mendatangkan berbagai penyakit. Namun, penyakit penyerta ini juga bisa mengintai saat musim hujan,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Antara, Sabtu (5/11/2022).

Suhu yang dingin memudahkan virus untuk berkembang biak dan berpindah tempat. Sementara itu, sistem kekebalan tubuh manusia bekerja lebih lemah pada suhu yang dingin. Akibatnya, virus lebih mudah untuk menginfeksi tubuh. Ditambah lagi kehadiran banjir sebagai media penyebaran bakteri dan virus juga menjadi lebih cepat dari biasanya.

Kristanti menyebutkan beberapa jenis penyakit yang kerap mengintai saat musim hujan antara lain infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), diare, demam tifoid, demam berdarah (DBD), dan leptospirosis.

“ISPA merupakan penyakit saluran pernapasan atas atau bawah yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti batuk pilek, radang tenggorokan, hingga Covid-19. Kandungan air yang tinggi di udara mendukung berbagai mikroorganisme berbahaya berkembang biak lebih cepat daripada di iklim yang lebih hangat dan lebih kering,” terangnya.

Kemudian ia menyebutkan diare, yakni gangguan buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair dan intensitas yang lebih sering dari biasanya dan terjadi karena adanya kontaminasi bakteri atau virus pada saluran pencernaan.

“Dalam kondisi hujan dan banjir, faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena diare adalah kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi lingkungan yang kurang baik, tidak menjaga kebersihan diri, serta mengonsumsi makanan yang tidak higienis,”

Selanjutnya demam tifoid yang merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, yang biasanya ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi. Bakteri ini juga dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi.

Kristanti kemudian mengatakan bahwa penyakit penyerta lainnya yakni demam berdarah yang meningkat saat memasuki musim hujan.

“Saat musim hujan, terdapat banyak genangan air sisa hujan yang menjadi tempat nyamuk untuk berkembang biak, tak terkecuali jenis nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue,” paparnya.

Penyakit penyerta yang disebutkan terakhir yakni leptospirosis.

Leptospirosis yakni penyakit yang disebabkan kuman leptospira yang berbentuk spiral kecil (spirochaeta). Bakteri yang menyebar melalui urine tikus ini dapat menembus kulit atau lapisan-lapisan kulit dalam (mukosa) manusia normal dan dapat menyebabkan kulit kekuningan, mukosa mengering, demam tinggi, sakit kepala, hingga diare atau sembelit.

Musim hujan memang tidak dapat dihindari, tetapi seseorang dapat mengantisipasi dan mencegah agar terhindar penyakit penyertanya. Maka, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar kesehatan tubuh tetap terjaga sehingga menurunkan risiko terpapar penyakit saat musim hujan, seperti menjaga pola makan dengan gizi seimbang, rutin mengkonsumsi vitamin, berolahraga, menjaga kualitas tidur, mengelola stres, membuat tubuh tetap hangat, memelihara kebersihan rumah, serta melakukan vaksinasi.

Pada dasarnya, menjaga daya tahan tubuh sebaiknya dilakukan setiap saat dan dijadikan sebagai kebiasaan, bukan hanya saat musim hujan atau masa pancaroba saja. Apabila mengalami gejala sakit yang tak tertangani, segeralah berkonsultasi ke klinik atau rumah sakit terdekat.(ant/rum/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs