Hidden Gem jadi istilah yang populer belakangan. Hidden gem kerap merujuk pada tempat baik itu kuliner ataupun wisata yang berpotensi menjadi jujugan namun masih banyak orang yang belum tahu. Hidden gem sendiri mengambil dari Bahasa Inggris yang artinya permata yang tersembunyi.
Menurut Agoes Tinus Lis Indrianto Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Ciputra Surabaya, tempat-tempat yang dijuluki hidden gem sebenarnya memiliki potensi untuk menjadi besar dan terkenal.
“Sebenarnya hidden gem tidak mesti di pedesaan atau alam tapi di kota juga bisa jadi ada banyak yang belum orang tahu. Bisa lokasi, budaya, kuliner bahkan bangunan heritage,” kata Agoes Tinus kepada Radio Suara Surabaya, Kamis (20/1/2022).
Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga memperkenalkan istilah abandon gem untuk bangunan atau ‘permata tersembunyi’ seperti bangunan bersejarah yang tidak terawat dengan baik.
“Seperti Jalan Tunjungan Surabaya. Kalau kita sekarang ada euforia membangun kembali Jalan Tunjungan sebagai obyek wisata, ini salah satu abandon gem. Ada permata yang tertidur, akhirnya gem tadi diasah lagi, dipoles jadi bersinar lagi. Surabaya sekarang khususnya Tunjungan udah mulai terlihat,” tuturnya.
Hidden gem sendiri, kata Agoes Tinus, berasal dari tipe wisatawan yang gemar untuk mengeksplorasi. Ditambah dengan kemajuan teknologi, tempat-tempat yang dieksplor wisatawan ini bisa dengan lebih cepat diketahui oleh orang lain bahkan viral.
Hidden gem dalam dunia pariwisata menurutnya merujuk pada potensi pariwisata, belum menjadi obyek wisata.
Agar dapat diidentifikasi apakah tempat tersebut sudah termasuk hidden gem atau obyek pariwisata, ada beberapa hal yang bisa menjadi acuan.
“Dikatakan obyek retribusi kalau ada retribusi. Kedua, kalau di situ ada kegiatan transaksi ekonomi seperti ada parkir, tempat makan, orang berjualan. Kalau itu ada, sudah mulai berubah,” tuturnya.(dfn/ipg)