Jumat, 22 November 2024

Herawati Diah, Jurnalis Indonesia yang Tampil di Google Doodle Hari Ini

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Google Doodle hari ini, Minggu (3/4/2022) menampilkan sosok jurnalis perempuan Indonesia bernama Siti Latifah Herawati Diah untuk mengenang tanggal lahirnya. Foto: Google

Google Doodle hari ini, Minggu (3/4/2022) menampilkan sosok jurnalis perempuan Indonesia bernama Siti Latifah Herawati Diah, istri dari Burhanuddin Mohammad Diah tokoh pers yang juga mantan Menteri Penerangan era Presiden Soeharto.

Pada tanggal 3 April 1917, Herawati Diah lahir di Tanjung Pandan, Belitung dari pasangan Raden Latip seorang dokter yang bekerja di Billiton Maatschappij, dan Siti Alimah.

Semasa hidupnya, Herawati menggunakan hubungan diplomatiknya untuk melindungi Candi Borobudur sebuah bangunan bersejarah di Indonesia supaya ditetapkan sebagai bagian bersejarah dunia oleh UNESCO.

Dia juga tercatat sebagai seorang pejuang hak-hak wanita, antara lain dengan cara mendirikan beberapa organisasi kewanitaan termasuk Gerakan Perempuan Suara Pemilu yang memobilisasi wanita Indonesia untuk menggunakan hak suaranya.

Herawati Diah memulai kariernya sebagai wartawan lepas di kantor berita United Press International (UPI) sesudah menyelesaikan pendidikan di luar negeri pada tahun 1942. Kemudian, dia sempat bergabung sebagai penyiar di Radio Hosokyoku.

Ketika bekerja di Radio Hosokyoku, Herawati berkenalan dengan suaminya. Mereka berpacaran dan tak lama kemudian, pada 18 Agustus 1942 mereka menikah. Pesta pernikahan mereka dihadiri Bung Karno dan Bung Hatta.

Sejak menikah, karier Herawati dalam pers di Indonesia kian moncer dan terasah.

Pada 1 Oktober 1945, B.M. Diah mendirikan Harian Merdeka, Herawati juga terlibat dalam pengembangan harian tersebut.

10 tahun kemudian, tepatnya di tahun 1955 pasangan suami istri ini mendirikan The Indonesian Observer, koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia. Media cetak tersebut diterbitkan dan dibagikan pertama kali di Konferensi Asia Afrika yang berlangsung di Bandung tahun 1955.

The Indonesian Observer bertahan sampai tahun 2001, sedangkan koran Merdeka berganti tangan pada akhir tahun 1999.

Sampai akhir hayatnya, Herawati Diah melahirkan sejumlah karya, yang terkenal di antaranya Kembara Tiada Berakhir (1993) dan An Endless Journey (2005).

Herawati Diah meninggal tanggal 30 September 2016 di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, karena usia yang sudah sepuh dan mengalami pengentalan darah. Jasadnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, di samping makam suaminya, B.M. Diah yang wafat di tahun 1996.(dfn/rid)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
31o
Kurs