“Jejak digital sulit dihapus, mari bijak, bagikan energi kebaikan untuk kita bersama” menjadi sebuah kutipan yang bisa kita jumpai dalam postingan akun instagram @suarasurabayamedia, Jumat (10/6/2022) pagi. Postingan tersebut, sekaligus merayakan Hari Media Sosial Nasional yang selalu diperingati pada 10 Juni.
View this post on Instagram
Pramudita Rah Mukti Sosial Media Spesialis Suara Surabaya Media mengatakan, dalam menyampaikan informasi melalui sosial media harus lebih mengutamakan ketepatan dan bukan kecepatan.
“Kami selalu tidak pernah terburu-buru dalam menyampaikan sesuatu, karena Suara Surabaya mengedepankan prinsip kebenaran dan ketepatan. Kita selalu saring dan susun terlebih dahulu agar informasi yang disampaikan memang kebenaran,” ujar Pram pada Radio Suara Surabaya Jumat Pagi.
Meski demikian, lanjut dia, ke depannya memang diharapkan penyampaian informasi bisa lebih cepat dan lebih benar.
Pram mengungkapkan, saat ini para pengguna sosial media sudah mulai lebih bijak. Hal itu terlihat dari beragam reaksi dan komentar warganet dalam menyikapi informasi yang disampaikan di akun sosial media Suara Surabaya.
“Komentar kalo di e100 (akun sosial media SS) ada yang aneh atau nyeleneh sendiri, mereka (pengguna sosial media) pasti selalu langsung saling mengingatkan,” ungkapnya.
Sejauh ini, jumlah pengikut akun Suara Surabaya Media cukup banyak. Di Instagram @suarasurabayamedia sudah diikuti 587 ribu follower, Tik Tok SuaraSurabaya Media 1.181 follower, Twitter @e100ss 921,4 ribu follower, YouTube Suara Surabaya dengan lebih 53 ribu subscriber dan FaceBook e100 memiliki lebih dari 1,5 juta pengikut.
“Mohon berhati-hati kalau ada akun lain yang mengatasnamakan Suara Surabaya selain akun yang tadi disebutkan. Karena beberapa kali kita juga pernah dapat komplain ada keluhan yang tidak ada tindak lanjutnya sama sekali, setelah kita cek ternyata yang bersangkutan menghubungi fake account tadi,” tambah pram.
Sosial Media Spesialis SS ini juga mengingatkan, pentingnya menjaga data pribadi dan hal yang berbau privasi untuk tidak asal upload ke dunia maya.
“Kita selalu ingatkan kalau kawan-kawan mau laporan di timeline di sosial media soal kehilangan entah itu STNK, SIM bahkan barang berharga lain, jangan sampai mencantumkan nomor telfon. Takutnya nanti ada pihak tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan,” ujarnya.
Meski demikian, Pram menyebut bahwa masih banyak warganet yang masih peduli dengan sesama dengan ikut membantu mengingatkan yang bersangkutan, agar tidak mengulangi hal yang bisa merugikan dirinya sendiri tersebut. (bil/ipg)