Inang atau The Womb dalam versi Inggris film bergenre horor asal Indonesia garapan Fajar Nugros, tayang perdana di bioskop CGV Sopung dan secara daring di Balai Kota Bucheon Korea, dalam Festival Film Internasional Bucheon (BIFAN) ke-26.
Film tersebut merupakan salah satu dari sepuluh film terpilih yang bersaing dengan karya sineas negara lain seperti Spanyol, Jepang, Australia, Denmark, dan banyak negara lainnya dalam International Bucheon Choice Awards.
Pemutaran perdana film Inang dilakukan dua kali di Bioskop CGV Sopung, tanggal 8 dan 13 Juli 2022. Penayangan kedua dihadiri hampir seluruh pemain film, termasuk Naysilla Mirdad, Lydia Kandou, serta Dimas Anggara.
“Ini pertama kalinya saya membuat film dengan genre horor. Alhamdulillah. Kejutan yang manis bagi kami semua bahwa film ini dapat tembus BIFAN. Terima kasih kepada masyarakat Indonesia di Korea Selatan dan KBRI Seoul atas dukungan total yang tampak dari membludaknya penonton saat film Inang tayang perdana”, kata Fajar Nugros sang sutradara, Kamis (14/7/2022).
Sementara menurut Gandi Sulistiyanto, Dubes RI untuk Republik Korea mengatakan, diputarnya Inang secara eksklusif di Korea adalah prestasi yang membanggakan.
“Penayangan perdana Film Inang berskala internasional di Festival Film Internasional Bucheon adalah sinyal positif bahwa industri perfilman Tanah Air terus produktif meski di masa pandemi. Hal ini tidak hanya membanggakan bagi insan perfilman di Tanah Air tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia khususnya diaspora Indonesia di Korea Selatan,” katanya.
Sulis, demikian dia akrab dipanggil, menyampaikan film merupakan salah satu sektor kreatif yang digarap dengan baik oleh Korsel melalui strategi Korean Wave.
“Untuk itu, gali potensi ekonomi kreatif Korea, kenali teknik sinematografinya, pelajari seni perannya tetapi buatlah film yang sepenuhnya bercerita mengenai kebhinekaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” pesannya, mengutip keterangan resmi Kementerian Luar Negeri.
Menginjak tahun ke-26, BIFAN merupakan salah satu festival film internasional di Korsel yang sangat dihargai masyarakat Korea dan asing.
Bertema Stay Strange, BIFAN secara khusus ingin menayangkan film dengan genre non konvensional, karya sineas yang tidak termasuk aliran mainstream.
Pada tahun 2021 BIFAN menayangkan 268 film dari 49 negara, termasuk Indonesia. Selama lebih dari 11 hari film ditayangkan secara luring di bioskop CGV Sopung dan balai kota Bucheon serta daring melalui media https://www.wavve.com/.
Upacara pembukaan tahun ini diadakan secara luring di alun-alun Balai Kota Bucheon untuk kali pertama sejak dua tahun dilakukan secara hybrid akibat pandemi Covid-19.(dfn/rid)