Jumat, 22 November 2024

Empat Persiapan yang Wajib Diperhatikan Pemudik Pengguna Kendaraan Pribadi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi Mudik. Foto: Dukut suarasurabaya.net

Menjelang perjalanan mudik Lebaran 2022, alangkah lebih baiknya untuk melakukan mengecek kesiapan pada kendaraan terlebih dahulu.

Apalagi momen mudik Lebaran tahun ini, merupakan yang pertama setelah pengetatan karena pandemi Covid-19 selama dua tahun.

Selain itu, Pemerintah juga memberlakukan batasan waktu bagi para pemudik yang akan beristirahat di rest area maksimal 30 menit. Hal ini tentu harus dipersiapkan dengan baik oleh para calon pemudik, terutama terkait kondisi kendaraannya.

Ananto Setiawan Praktisi Otomotif dan Balap Mobil, Komisi Slalom Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat pada Radio Suara Surabaya, Rabu (27/4/2022) mengatakan, terdapat empat persiapan yang harus diperhatikan oleh para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.

“Pertama, pemudik harus memastikan kendaraan dalam kondisi layak dan handal dengan melakukan service secara berkala. Kemudian perangkat lain seperti lampu, wiper, ban, rem dan juga kondisi suspensinya,” paparnya.

Jika para pemudi kurang ahli dalam persiapan kendaraan, bisa mempercayakan kepada bengkel terdekat. Selain itu, perlengkapan dan dokumen kendaraan juga harus dipastikan lengkap.

“Kalau tidak ada dokumen itu kita kesannya seperti pencuri, selalu was-was kalau misalkan ada petugas yang melakukan operasi atau pemeriksaan,” terangnya.

Para calon pemudik juga diimbau untuk menentukan rute yang akan dilalui sebelum melakukan perjalanan. Hal ini, lanjut Ananto, agar tidak terjadi kebingungan bagi si pengendara selama perjalanan.

“Dibicarakan dulu dengan keluarganya, agar nanti tidak ada perubahan di tengah-tengah jalan. Karena pernah saya lihat ada kendaraan yang tiba-tiba berhenti di tengah persimpangan karena ragu ambil jalur mana. Hal seperti ini tentunya mengganggu lalu lintas, bahkan membahayakan pemudik lainnya juga,” jelasnya.

Penggunaan aplikasi di handphone seperti Google Map untuk memantau kondisi arus lalu lintas, dinilai bisa menjadi solusi untuk menghindari rute-rute yang padat.

Selain kondisi kendaraan, Ananto menegaskan, persiapan fisik pengemudinya juga harus diperhatikan. Para pengemudi diimbau untuk menghindari mengemudi diluar kebiasaan jam kerja.

“Saya sangat setuju dengan slogan teman-teman dishub, yang bunyinya mengemudi jangan sampai ngantuk dan kalau mengantuk jangan mengemudi. Tapi memang penerapannya itu susah karena perlu persiapan juga,” kata dia.

Pengemudi diminta tidak memaksakan diri, untuk terus berkendara melebihi jam kerja.

“Secara fisik orang akan lelah kalau sudah delapan jam bekerja (mengendara). Kalau ngantuk secepatnya istirahat di rest area, fokusnya istirahat jangan yang lain. Ngantuk itu obatnya ya tidur, semisal bawa sopir pengganti, bisa janjian untuk gantian,” pungkas Ananto. (bil/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
32o
Kurs