Dr. M. Yulianto Listiawan, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (PERDOSKI) berpesan, agar masyarakat tidak malas untuk membasuh wajah usai diberi tabir surya alias sunscreen.
Ia mengatakan, seperti dilansir Antara, Rabu (21/9/2022), penggunaan tabir surya yang terlalu lama atau tak dibersihkan, lalu menumpuk di wajah dapat menimbulkan masalah kerontokan rambut.
“Ini mulai kita deteksi. Kadang cucinya malas. Ada juga yang malah ditambah bedak,” ujarnya.
Menurut Yulianto, sudah ada beberapa kasus mengenai ini. Sehingga ia mengimbau orang-orang agar memperhatikan ada tidaknya kerontokan rambut di bagian wajah termasuk alis.
“Yang pasti diagnosisnya susah dan tidak disadari. Perhatikan kalau mulai rontok permukaannya, terus alisnya juga. Itu sudah muncul dua kasus yang tidak disadari,” katanya.
Sementara itu, Lisa Airan dokter kulit yang berada di Manhattan New York mengatakan, ada risiko munculnya jerawat pada wajah yang tidur masih mengenakan SPF (tabir surya).
“SPF dapat menyumbat pori-pori,” katanya.
Airan merekomendasikan agar orang-orang menyembuhkannya dengan memakai penyegar kulit utama lainnya, seperti retinol topikal/obat yang untuk mengatasi berbagai penyakit kulit, seperti jerawat dan merawat kecantikan.
Jennifer Haley Pakar kesehatan kulit dari Scottsdale Arizona juga mengatakan, walaupun membasuh wajah terlihat sederhana, tetapi membutuhkan waktu dan perhatian. Melakukannya dengan cara yang benar dapat membuat perbedaan antara kulit berseri-seri dan berjerawat.
“Banyak yang percaya, bahwa hanya dengan mencuci muka untuk menghapus riasan atau ketika terlihat kotor. Namun sebenarnya, lebih baik mencuci muka dua kali sehari,” katanya.
Tidak peduli jenis kulit, tekstur, atau kondisi saat ini, Haley menekankan bahwa rutinitas pembersihan malam hari sangat penting.
“Menghapus riasan, kotoran akan membantu mempersiapkan kulit untuk perawatan kulit Anda, serta mendukung kulit dalam proses regenerasi dan pembaruan semalaman,” katanya.(ant/des/dfn)