Besut Rusmini kembali ‘ngedan’ di pasar-pasar Surabaya. Ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) yang saat ini mulai kendor. Padahal ancaman virus varian baru Covid-19 masih ada.
“Kami ingin mengingatkan, mewaspadai, dan menggugah kesadaran masyarakat tetap patuh menjalankan protokol kesehatan. Kami melihat kesadaran masyarakat mulai kendor. Kamj melihat banyak orang mulai tidak pakai masker, berkerumun. Padahal pandemi ini belum rampung. Bahkan muncul varian baru, Omicron. Kesadaran masyarakat harus digugah lagi,” terang Meimura sutradara dan aktor pemain Besut Rusmini, Selasa (18/1/2022).
Tampil sebagai sosok Besut dan Rusmini, keduanya adalah tokoh Ludruk yang menjadi cikal bakal lahirnya kesenian Ludruk di masa lalu, Meimura kembali turun ke pasar-pasar di Kota Surabaya untuk menggugah kesadaran masyarakat agar tetap menjalankan prokes dengan ketat.
“Kami mengistilahkannya ngedan. Bagaimana tidak di pasar-pasar sana kami kadang tampil dalam dua tokoh. Lalu keliling pasar sambil membagikan masker dan mengingatkan masyarakat jaga jarak, jaga kesehatan. Keliling pasar kayak orang edan,” tambah Meimura.
Beberapa pedagang di Pasar Genteng sempat kaget melihat kehadiran Meimura dengan dandanan Rusmini. Lengkap dengan selendang dan rambut gelungan layaknya perempuan.
“Tak pikir orang ngamen gitu. Ternyata bagi-bagi masker. Keliling pasar ini tadi,” ujar Sriyati pedagang kerupuk.
Sementara itu, menurut Meimura aksi serupa pernah dilakukannya di awal pandemi Covid-19 terjadi di Kota Surabaya. Sejumlah pasar tradisional didatangi dengan mmebawa sosok Besut dan Rusmini yang membagikan masker.
“Kali ini kami mengingatkan masyarakat tetap menjalankan prokes, jangan lengah. Perang melawan pandemi ini belum selesai,” pungkas Meimura pendiri Samin.(tok/dfn/ipg)