World Animal Day setiap tahunnya diperingati pada 4 Oktober 2021. Peringatan hari besar hewan sedunia ini tentunya tidak hanya menilik tentang perawatan dan perlindungan hewan saja, namun lebih jauh bagaimana upaya manusia untuk merawat lingkungan dan sesama makhluk hidup.
Hari hewan sedunia tahun 2021 ini, mengambil tema “Forests and Livelihoods: Sustaining People and Planet” “Hutan dan Mata Pencaharian: Mempertahankan Manusia dan Planet”. Peringatan kali ini lebih banyak pada gerakan atau kampanye perlindungan pada hewan yang terancam punah.
Berikut, beberapa hewan langka yang terancam punah, dan harus mendapatkan perhatian dan perlindungan,:
1. Beruang Kutub
Perubahan iklim secara drastis menjadi ancaman serius bagi spesies Beruang Kutub. Akibat pemanasan global yang tidak dapat dihentikan, ekosistemnya kini mulai menyusut.
jumlah beruang kutub global diproyeksikan menurun hingga 30 persen pada tahun 2050. Saat ini hanya ada sekitar 26.000 beruang kutub di alam liar dan mereka sudah diberi label rentan oleh IUCN, sehingga ini akan berdampak buruk pada spesies tersebut.
2. Gajah Afrika
Keadaan terbaru menyoroti penurunan skala luas dalam jumlah gajah Afrika di seluruh benua. Jumlah gajah hutan Afrika turun lebih dari 86% selama periode 31 tahun, sementara populasi gajah sabana Afrika menurun setidaknya 60% selama 50 tahun terakhir, menurut asesmen.
Kedua spesies tersebut alami penurunan tajam sejak tahun 2008 karena peningkatan perburuan yang signifikan,
Puncaknya pada tahun 2011 terus alami kemrosotan ancaman populasi. Konversi habitat mereka yang sedang berlangsung, terutama untuk pertanian dan penggunaan lahan lainnya, merupakan ancaman signifikan lainnya.
Laporan Status Gajah Afrika IUCN 2016 memberikan perkiraan terbaru yang dapat diandalkan tentang populasi benua dari gabungan dua spesies, sekitar 415.000 gajah.
3. Komodo
Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan komodo ke dalam daftar merah (red list) hewan dengan kategori terancam punah pada Sabtu, 4 September 2021.
Pada tahun 1986 Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai World Heritage Site dan Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO.
4. Burung Cendrawasih
Memiliki habitat asli di dataran rendah dan terbagi 41 spesies yang tersebar di Papua barat. Burung Cenderawasih dijuluki bird of paradise di eropa.
Keindahan burung Cenderawasih banyak menarik pemburu liar untuk dijual hingga kian langka keberadaannya. Untuk itu pemerintah melalui UU No.5 Tahun 1990 dan PP No. 7 Tahun 1999 melakukan upaya kelembagaan untuk melindungi satwa langa.
5. Badak Jawa
Menjadi salah satu mamalia terbesar paling langka di dunia, tersebar di wilayah Asia tenggara. Hingga saat ini hanya ada 60-70 ekor Badak Jawa di Indonesia.
Sekitar 40-50 populasi Badak Jawa hidup di Taman Nasional Ujung Kulon. Menyusutnya angka populasi Badak ditengarai adanya perburuan luar culanya yang dihargai sangat mahal.
6. Orangutan
Orangutan Tapanuli yang Terancam Punah yang terdapat di daerah Sumatera bagian utara yang dikenal sebagai Batang Toru di mana ia bertahan di kawasan hutan hujan yang luasnya kurang dari 1.200 km2. Pengurangan habitatnya tidak terlepas dari pengrusakan ekosistem hutan hujan ropis.
IUCN pada 2016 menyatakan bahwa kawasan yang menjadi pusat habitat Orangutan Tapanuli tidak terlindungi dan mengkhawatirkan, pasalnya pada saat itu ada pengembangan pembangkit listrik tenaga air.
Spesies ini telah banyak menurun dalam sejarah dan terus berkurangnya populasi akan dengan cepat mendorong orangutan Tapanuli menuju kepunahan.
Jika populasi kehilangan lebih dari 1% hewan dewasa per tahun, itu akan punah di masa mendatang.(wld/rst)