Setelah puluhan tahun berpisah, ABBA, grup musik asal Swedia, akhirnya kembali bersatu dengan hadirnya album baru bertajuk Voyage serta konser virtual.
Benny Andersson, Björn Ulvaeus, Anni-Frid Lyngstad, dan Agnetha Fältskog telah berdamai untuk merilis album yang berisi 10 lagu.
Voyage menjadi album studio pertama ABBA setelah hampir 40 tahun.
Album itu dirilis pada 5 November di bawah label Capitol Records dari Universal Music Group.
Band ini akan membawakan lagu-lagu itu di konser virtual mereka, yang akan dimulai tahun depan, melalui avatar digital, yang disebut ABBA-tars bersama dengan 10 band live.
Pertunjukan akan dibuka di ABBA Arena di London pada 27 Mei 2022.
Penggemar bis mendaftar untuk mendapatkan tiket presale pada 2 September sebelum penjualan umum dimulai pada 7 September.
Menjelang perilisan album, grup ini merilis dua lagu, I Still Have Faith in You dan Don’t Shut Me Down.
“Sulit untuk mengatakan apa yang paling menyenangkan bagi saya dengan proyek ini. Apakah itu keterlibatan dalam membuat konser bersama dengan semua orang atau kembali ke studio bersama lagi setelah 40 tahun. Saya pikir mendengar Frida dan Agnetha bernyanyi lagi sulit untuk dikalahkan,” ujar Benny Andersson dilansir Antara dari The Hollywood Reporter, Jumat (5/11/2021).
“Sesi pertama di tahun 2018 sangat menyenangkan dan ketika Benny menelepon dan bertanya apakah saya akan mempertimbangkan untuk bernyanyi lagi, saya langsung mengiyakannya!” Kata Anni-Frid Lyngstad yang akrab disapa Frida.
Lebih lanjut Frida mengatakan, ia sangat senang bisa bekerja bersama rekan-rekan lamanya. Ia berharap para penggemar dapat merasakan hal yang sama.
Sementara itu, Agnetha Fältskog mengungkap, awalnya tidak tahu apa yang diharapkan dari bersatunya kembali ABBA.
Namun saat melakukan rekaman dia merasa sangat nyaman dan ingin segera membagikannya kepada penikmat musik di seluruh dunia.
Björn Ulvaeus secara khusus memuji Fältskog dan Lyngstad di album baru dengan menyebut keduanya sebagai penyanyi yang luar biasa.
“Saya benar-benar terkesima dengan cara mereka membawakan lagu-lagu itu. Mereka adalah musisi sejati, sama sekali tidak terkesan dengan glamor bintang pop tetapi masih bersenang-senang berkreasi di studio rekaman,” kata Ulvaeus.
“Proyek Voyage telah menyuntikkan kehidupan baru ke dalam diri kita dengan lebih dari satu cara. Jadi, sekali lagi, terima kasih sudah menunggu,” ujarnya.
Seperti diketahui, sejarah panjang menyertai perjalanan grup musik satu ini.
ABBA bubar pada tahun 1982 setelah menduduki puncak tangga lagu sepanjang tahun 1970-an dan 1980-an dengan hit pop seperti Waterloo, Dancing Queen, The Winner Takes It All dan Fernando.
Kelompok ini awalnya terdiri dari dua pasangan menikah, Fältskog dan Ulvaeus serta Lyngstad dan Andersson, tetapi kedua pasangan tersebut bercerai sebelum ABBA resmi dibubarkan.
Setelah mereka berempat berpisah, Andersson dan Ulvaeus menulis lagu untuk artis lain, sementara Lyngstad dan Fältskog bersolo karir.
Musik ABBA diadaptasi ke dalam musikal Broadway yang hit Mamma Mia! yang ditayangkan perdana pada tahun 1999.
Kesuksesan acara tersebut menghasilkan film dengan nama yang sama pada tahun 2008 yang dibintangi oleh Meryl Streep.(ant/dfn/den)