Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan pasien diabetes selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Lingga Gumelar Dokter spesialis penyakit dalam Universitas Sriwijaya Sumatera Selatan pada Antara mengatakan strategi mulai dari menjaga tubuh tetap aktif sampai pengaturan makan.
Berikut empat hal yang sebaiknya dilakukan penderita diabetes selama berpuasa:
1. Olahraga dan Tetap Aktif
Pasien diabetes tetap bisa berolahraga, namun harus memperhatikan waktunya. Sebaiknya lakukan olahraga 1-2 jam sebelum berbuka puasa agar tidak mengakibatkan gula darah terlalu rendah. Menjaga tubuh tetap aktif selama Ramadhan sebenarnya juga bisa melalui rutin melakukan shalat, termasuk shalat sunah tarawih. Gerakan dalam shalat seperti sujud, rukuk, berdiri juga bisa dianggap sebagai aktivitas fisik.
2. Pengaturan Makan
Terkait pengaturan makan, Lingga merekomendasikan pasien diabetes memenuhi 50 persen kebutuhan energinya dalam sehari saat berbuka puasa. Terbagi menjadi 10 persen makanan ringan sebelum shalat magrib dan 40 persen makanan utama sesudah shalat magrib. Kemudian, 10 persen makanan ringan sesudah shalat tarawih dan makanan utama sebesar 40 persen pada saat sahur.
3. Makan dengan Gizi Seimbang
Makanan yang dikonsumsi harus bergizi seimbang dengan proporsi karbohidrat 45-65 persen, protein 15-20 persen dan lemak 20-25 persen. Pasien juga jangan melupakan zat gizi lain seperti mineral dan vitamin. Saat sahur, sebaiknya konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oat, kentang, jagung, gandum. Karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat sehingga membuat diabetesi merasa kenyang lebih lama dan dapat menjaga gula darah lebih stabil. Konsumsi dilengkapi sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam, putih telur, tahu, tempe dengan porsi 1-2 potong sedang. Selain itu sayur dan buah dalam jumlah 1-2 porsi.
4. Perhatikan Kondisi Kesehatan
Pasien diabetes boleh berpuasa selama kurang lebih 14 jam sehari asalkan kadar gula darah terkontrol yakni 80-126 mg/dl saat puasa dan 80-180 mg/dl dua jam setelah makan. Tidak menggunakan suntikan insulin lebih dari dua kali sehari, faal hati dan ginjal baik, tidak ada gangguan pembuluh darah otak yang berat, tak ada kelainan pembuluh darah jantung, cadangan lemak tubuh cukup, tidak ada kelainan hormonal lain dan demam tinggi.
Penyandang diabetes sebaiknya tidak berpuasa bila diabetes tipe 1-nya sulit terkendali, menggunakan suntikan insulin lebih dari dua kali sehari, gula darah tidak terkendali, pernah mengalami koma ketoasidosis, hamil dan berusia lanjut yang diperkirakan sulit memahami komplikasi yang mungkin timbul.
Selain itu, mereka yang pernah lebih dari dua kali mengalami episode hipoglikemia, hiperglikemia selama Ramadhan dan riwayat penyakit lain yang berat seperti jantung, ginjal, lever dan darah tinggi. Pasien yang tidak terkontrol bila berpuasa bisa menimbulkan komplikasi berat seperti hipoglikemi, hiperglikemi, ketoasidosis diabetik, dehidrasi dan trombosis.(ant/din/iss)