Mengusung tema “Sejarah Film dan Media Baru”, Festival Film Indonesia (FFI) kembali hadir tahun ini untuk mengapresiasi pekerja film Indonesia.
Dalam konferensi pers daring di Jakarta, Reza Rahadian Ketua Komite FFI mengatakan, sejarah film Indonesia adalah karya yang perlu diingat dan menjadi bahan renungan bersama.
Tidak hanya bagi pelaku film, dalam konferensi pers yang dikutip Antara, Kamis (15/7/2021) itu, Reza menegaskan, juga untuk seluruh ekosistem perfilman di era media baru saat ini.
Reza Rahadian menambahkan, pandemi Covid-19 yang tengah dihadapi saat ini menjadi momen kontemplatif yang membuat orang sadar pentingnya arti sejarah.
“Perubahan akan selalu ada, termasuk di industri perfilman, dan akan terjadi terus-menerus seiring berjalannya waktu. Karena itu, Festival Film Indonesia juga akan selalu mencari, memperbaiki, dan menyempurnakan setiap aspeknya,” kata Reza Rahadian.
Sementara itu, Garin Nugroho Ketua Bidang Penjurian FFI mengatakan, film adalah anak teknologi sehingga perubahan teknologi jadi salah satu bagian penting pertumbuhan film.
Teknologi dapat mengubah metode berkarya hingga hubungan penonton dengan industri kreatif.
“Di era media baru ini kami juga mengajak publik untuk bisa berpartisipasi dengan memilih film, aktor, dan aktris favorit mereka, melalui situs resmi FFI,” tutur Garin.
Garin menambahkan, tema “Sejarah Film dan Media Baru” ini juga membuat FFI mengadakan kategori yang dipilih dari media sosial sebagai bagian komunikasi dalam festival tahun ini.
“Kami membuka kategori Film Favorit dan Aktor-Aktris Favorit yang dipilih lewat media sosial. Ini adalah salah satu tawaran kami untuk menjadikan media baru sebagai bagian dari komunikasi di festival film tahun ini,” ujar Garin.
FFI ke-41 tahun 2021 dijadwalkan akan menggelar malam nominasi pada 10 Oktober 2021 dan malam puncaknya pada 10 November 2021.
Bukan tanpa alasan, FFI memilih 10 November yang bertepatan dengan Hari Pahlawan sebagai malam puncak Piala Citra sebagai bentuk dukungan kepada mendiang Bapak Film Indonesia Usmar Ismail menjadi pahlawan nasional.
Tahun ini menjadi tahun kedua bagi FFI menghelat malam anugerah Piala Citra di tengah pandemi Covid-19.
Meski demikian, ketua bidang acara Inet Leimena mengatakan, FFI akan memberikan yang terbaik dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Keseluruhan acara akan diset untuk memenuhi kebutuhan semua insan perfilman sambil tetap menjaga kesehatan dan kenyamanan semua orang,” kata Inet.(ant/den)