Berlokasi di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya, bangunan seluas lebih dari 4200 m² ini sempat menjadi kantor pusat PDAM Surya Sembada Surabaya periode tahun 1976-1991. Selain itu, Rumah Air Surabaya juga pernah digunakan sebagai markas Badan Keselamatan Rakyat (BKR) di bawah kepemimpinan Mayor Jendral Soengkono.
Di Rumah Air ini pengunjung dapat mengenal sejarah pengelolaan air minum oleh PDAM Surya Sembada.
Bentuk bangunan sengaja didesain seperti pipa air. Pintu masuk dan pintu keluar berbentuk lingkaran, seolah pengunjung sedang memasuki pipa air berukuran jumbo. Ruangan di dalam rumah air pun didesain mirip instalasi pipa air.
Rumah Air dibagi dalam empat tema yaitu manfaat air, air di masa lalu, air saat ini dan air di masa depan. Masing-masing tema dibedakan berdasarkan turunan warna dasar biru.
Layaknya bangunan bersejarah di Surabaya lainnya, Rumah Air Surabaya dilengkapi pula dengan benda peninggalan sejarah seperti peralatan pengelolaan air dari zaman Belanda, voltmeter, gembok kuno sampai bel alarm tekanan air. Pompa air peninggalan Belanda hingga peta perairan Kota Surabaya tempo dulu juga terpajang di sini.
Infografis terpasang di dinding Rumah Air.
Selain digunakan untuk sarana edukasi, Rumah Air Surabaya juga melayani pelayanan pelanggan untuk customer service, pembayaran rekening, pengaduan dan pasang baru. Namun selama pandemi, seluruh kegiatan yang melibatkan tatap muka, baik pelayanan mau pun kunjungan ditiadakan. (dfn/ipg)