Berpuasa untuk pengidap kanker, rupanya dapat mengurangi peradangan atau inflamasi yang ditimbulkan oleh sel kanker di dalam tubuh. Memberi efek baik, khususnya dari segi pengobatan, karena obat dapat lebih efektif bekerja saat peradangan melambat.
Meski demikian, berpuasa untuk pengidap kanker perlu memerhatikan beberapa hal agar dapat memberi efek baik itu.
“Efek dari puasa terhadap kanker, untuk meredam. Jadi saat berpuasa sel kanker itu melambat proses pembentukannya, sehingga proses inflamasi yang berlebihan akibat sel kanker bisa diredam selama berpuasa. Tapi puasa hanya disarankan bagi penderita kanker stadium awal, pengidap kanker yang sudah selesai menjalani pengobatan, hingga penyintas. Proses puasa itu balik lagi ke kondisi tubuh pengidap kanker,” kata Hayatun Nufus dokter spesial penyakit dalam, anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dalam webinar, seperti dikutip Antara, Sabtu (24/4/2021).
Wanita yang tergabung dalam Tim Onkologi di RSU Bunda Jakarta itu juga menyebutkan, puasa bagi pengidap kanker hanya memberikan efek yang baik bagi tubuh pengidap kanker, yang memiliki kondisi fisik baik, pengidap kanker stadium awal, dan penyintas.
Puasa juga diperbolehkan untuk pengidap kanker yang masih menjalani pengobatan, dengan obat minum atau oral, dengan catatan pasien memiliki kondisi tubuh yang baik.
Pasien kanker yang masih meminum obat, harus berkonsultasi untuk penyesuaian jadwal minum obat, agar obat tetap efektif secara rutin menghilangkan efek dari sel kanker.
“Penyesuaian jadwal minum obat itu harus dilakukan sebelum puasa. Misalnya yang biasanya minum di siang hari, beberapa minggu sebelum puasa memajukan jam minum obatnya perlahan selama waktu itu berlangsung. Dari jam 12.00 WIB, jadi jam 11.00 WIB, tiga hari kemudian jadi jam 10.00 WIB. Itu disesuaikan terus hingga akhirnya berhasil minum di jam tepat untuk sahur,” kata Hayatun.
Catatan penting lainnya bagi pengidap kanker selama menjalani ibadah puasa, memastikan nutrisi kebutuhan harian tercukupi dan seimbang sehingga manfaat berpuasa dapat maksimal.
Sementara itu, pengidap kanker dengan stadium lanjutan yang sel kankernya aktif, pengidap kanker yang tengah menjalani proses terapi seperti kemoterapi atau radioterapi, tidak disarankan berpuasa.
“Penderita kanker yang menjalani pengobatan terapi yang membutuhkan siklus berkelanjutan, tidak disarankan menjalani puasa karena ia tidak makan. Hal itu bisa berisiko tinggi pada tubuh pasien,” tutup Hayatun. (ant/cus/ipg)