Sabtu, 23 November 2024

Perhatikan Ini untuk Penderita Obesitas yang Ingin Diet

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Iustrasi timbangan berat badan. Foto: Pixabay

Dokter Rita Ramayulis Ketua Indonesia Sport Nutrisionis Association (ISNA) membagi sejumlah tips bagi penderita obesitas agar memulai diet sehat.

Menurutnya, hal pertama yang harus diperhatikan adalah jangan langsung melakukan diet secara ekstrem, melainkan cobalah membatasi konsumsi gula dan mengurangi porsi nasi.

“Obesitas harus kita atasi dan kendalikan. Ini adalah pertanda kita sedang sakit. Untuk memulainya, tidak perlu ekstrem karena tubuh tidak meminta kita melakukannya secara ekstrem. Tubuh butuh adaptasi. Sama halnya jika kita mau gemuk, itu banyak adaptasi,” kata dokter Rita, Jumat (5/3/2021) dilansir Antara.

Lebih lanjut, ia menyarankan untuk memangkas makanan yang tidak mengandung zat gizi lain selain kalori atau gula.

“Coba eliminasi zat yang hanya mengandung kalori tanpa zat gizi lainnya. Misalnya makanan/minuman manis dengan gula. Itu tidak ada kandungan gizi lain selain gula. Jadi, pangkas itu semua sudah mampu mendefisitkan energi 50-100 kalori per minuman manis, misalnya,” jelasnya.

Selain memangkas makanan manis, Ia juga menyarankan untuk mencoba memangkas makanan pokok seperti nasi. Hal ini perlu diakali dengan mengurangi porsi nasi dan menyeimbangkannya dengan lauk dan sayuran.

“Kalau nasi dipangkas setengah, kita pasti akan lapar karena porsinya sedikit. Namun, coba tambahkan sayur dan protein rendah lemak ke piring kita,” kata wanita yang juga merupakan Konsultan Gizi Royal Sport Performance Center Senayan City itu.

“Protein rendah lemak contohnya antara lain putih telur, dan ayam tanpa kulit yang diolah tidak dengan cara digoreng. Setelah menambahkan sayuran dan protein rendah lemak, kenyangnya akan sama (seperti makan nasi satu porsi),” ujarnya menambahkan.

Kiat terakhir, adalah mengubah teknik memasak dari yang digoreng menjadi dikukus atau dipanggang, demi mengurangi asupan lemak dalam minyak.

“Ketiga kiat ini pasti berhasil, tapi memang harus konsisten melakukannya. Dampak ke depannya, kesehatannya akan bagus, efek emosinya juga jadi baik, saluran cernamnya juga menjadi bagus,” pungkasnya.

Sementara itu, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, 1 dari 3 orang dewasa Indonesia mengalami obesitas, dan 1 dari 5 anak usia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Angka ini kian melonjak dengan mengkhawatirkan.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 juga menunjukkan bahwa tren masalah berat badan pada orang dewasa Indonesia telah mengalami peningkatan hampir dua kali lipat, dari 19,1 persen pada 2007 hingga 35,4 persen pada 2018.(ant/dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs