Sabtu, 23 November 2024

Perhatikan Hal Berikut Ini Saat Melakukan Isolasi Mandiri

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi isolasi mandiri

Dr. Christrijogo Soemartono Waloejo dr., Sp.An., KAR. Dokter Penanggung Jawab Pasien Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) menyampaikan beberapa hal yang penting dilakukan saat seseorang menjalani isolasi mandiri karena terpapar Covid-19.

Menurutnya perlu adanya pemisahan antara yang bergejala dengan yang tidak bergejala.

“Mereka yang isoman dipastikan harus tetap mau makan dan minum karena ini penting untuk peningkatan imun dan pemulihan tubuh,” kata dokter Christ dalam kegiatan “Pengorganisasian Penyintas Covid-19 RSLI,” Sabtu (22/6/2021).

Selain itu, menurutnya, pasien tidak boleh stres dan ambil pusing apakah virus yang menjangkitinya adalah varian baru atau tidak.

“Yang penting semangat hidup, menguatkan diri, tingkatkan imunitas, dan tetap beraktivitas,” ujarnya.

Hal lainnya yang tidak kalah penting adalah memantau saturasi atau kadar oksigen dalam darah melalui alat oksimeter.

Untuk non pasien Covid-19, angka normalnya adalah di atas 95. Sedangkan untuk penderita Corona, angka 92-93 masih dalam batas normal. Bagaimana bila kurang dari itu?

“Bila kurang dari itu jangan panik. Terapi tidur tengkurap, yang diganjal diafragmanya, selama 3-6 jam akan memberikan relaksasi bagi paru-paru bagian depan dan atas, digantikan oleh paru belakang dan bawah untuk berfungsi menangkap oksigen,” kata dokter Christ.

Dia juga mengingatkan untuk selalu mencuci tangan, sering mandi dan ganti baju selama menjalani isolasi mandiri.

Pihaknya juga menekankan bahwa pada dasarnya virus Covid-19 dapat mati dengan sabun dan disinfektan.

Dokter Joni Susanto, M.Kes. Ketua Pelaksana Program Pengorganisasian Penyintas Covid-19 RSLI yang merupakan program Pengmas Fakultas Kedokteran Unair menegaskan, kegiatan ini hasil kerja sama dan kolaborasi FK Unair, RSLI, PMI, dan Relawan Pendamping.

Acara ini ditujukan untuk menggalang potensi masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam membantu pasien saat pandemi Covid-19 melalui pengorganisasian para penyintas, salah satunya untuk bisa mendonorkan plasma konvalesen.

“Peran penyintas dalam memasok plasma konvalesen untuk TPK bagi penderita Covid-19 masih sangat dibutuhkan, mengingat hingga sekarang antrian permintaan plasma konvalesen di PMI terus meningkat,” katanya.

Seperti diketahui PMI Surabaya mencatat, sekurangnya ada sebanyak 350 permintaan plasma konvalesen dari beberapa kota, termasuk Surabaya, pada Kamis (24/6/2021), yang masih belum terlayani.(dfn)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs