Sabtu, 23 November 2024

Pemakaian Pembalut Herbal dengan Deodoran Tidak Disarankan

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan

dr. Cynthia Agnes Susanto spesialis kandungan dari Universitas Indonesia tidak menyarankan penggunaan pembalut herbal dengan deodoran. Ini menurutnya karena dapat mempengaruhi keseimbangan pH vagina.

“Kalau ada baunya (deodoran) tidak disarankan karena bisa mematikan flora di vagina, takutnya deodoran dalam pembalut yang berbahaya untuk vagina,” kata Cynthia dalam sebuah webinar, Sabtu (25/9/2021).

Seperti diketahui kadar normal pH arena vagina sekitar 3,8 hingga 4,5, termasuk dalam pH asam. Jika bakteri dan jamur alias flora dalam bakteri menjadi tidak seimbang, keluhan seperti keputihan tidak normal (patologis) dapat terjadi.

Antara mengutip WebMd, Minggu (26/9/2021), kadar pH normal vagina yang terganggu bisa menyebabkan bacterial vaginosis yang menyebabkan keputihan, bau amis, gatal hingga sensasi tidak nyaman saat berkemih. Ketidakseimbangan pH juga dapat menyebabkan infeksi jamur yang membuat vagina kemerahan dan gatal.

Pembalut dengan pewangi juga tidak dibutuhkan vagina karena bisa mengiritasi.

Pembalut sebaiknya diganti setiap 3-4 jam sekali atau ketika sudah terasa basah agar tidak menimbulkan iritasi pada organ intim karena area tersebut lembap. Mengganti pembalut secara rutin akan mencegah tumbuhnya bakteri dan membantu mengontrol bau.

Pilihlah pembalut yang sesuai dengan banyaknya darah haid. Bila darah haid sedang mengalir deras, pilih ukuran besar untuk mencegah kebocoran.

Bila ingin membersihkan vagina dengan cairan pembersih, pilihlah pembersih khusus luar vagina dengan pH 3,5-4,5. Sabun mandi biasa tidak disarankan untuk membersihkan vagina karena punya pH tinggi sehingga flora di organ intim menjadi tidak seimbang.(ant/dfn/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
35o
Kurs