Penyakit Tuberkolosis (TBC) ternyata tidak hanya merujuk pada penyakit paru-paru. Bahkan tulang punggung juga bisa terkena TBC. Apalagi, penyakit TBC tulang belakang bisa menyerang segala rentan usia, belia sekalipun.
“Pasien termuda yang pernah saya tangani itu usianya 15 tahun, pasien itu ditemukan adanya infeksi di tulang belakang karena pasien memiliki riwayat pernah jatuh,” jelas Dr. Muhammad Faris, Sp.BS saat peresmian Indonesia Spine Clinic di RS Adi Husada Undaan, Kamis (11/11/2021).
TBC tulang belakang ini tidak hanya menyerang tubuh saat sedang mengalami kecelakaan dan menimpa daerah bagian tulang belakang, tapi juga pengaruh gaya hidup .
Kata dokter Faris, masyarakat di Indonesia sendiri belum terlalu aware terhadap penyakit di bagian tulang belakang ini. Padahal menurutnya, kesehatan yang dimiliki tubuh termasuk nyeri yang disebabkan penyakit tulang belakang adalah soal kualitas hidup.
Agar terhindar dari TBC tulang belakang, dokter Faris membagikan tips berikut:
1. Jangan Terlalu Lelah
Salah satu penyebab munculnya TBC tulang belakang adalah aktivitas yang terlalu berat. Tanda yang dapat dikenali adalah adanya rasa nyeri dan tubuh mengalami demam.
“TBC tulang belakang ini akan termanifestasi di tubuh kita jika terlalu sering mengalami kelelahan,” ingatnya.
Dokter faris menuturkan bahwa setiap tubuh manusia memiliki potensi terpapar penyakit ini akan tetapi dengan istirahat yang cukup dan kebutuhan nutrisi yang seimbang, pencegahan TBC tulang belakang dapat dicegah lebih dini. Terutama pada usia anak maupun menginjak dewasa.
2. Jarang Beraktivitas
Di era pandemi ini kegiatan sosial masih ada pembatasan, terutama adanya sekolah secara daring yang dilakukan oleh anak. Kondisi tersebut mengakibatkan kurangnya aktifitas pada anak secara ideal.
Oleh karena itu, dokter Faris mengatakan untuk tetap melakukan olahraga di tengah pekerjaan dan sekolah daring.
“Perlu diingat bahwa penyakit TBC tulang belakang menyerang segala usia dan semua kelas ekonomi. Dari anak muda hingga yang sudah tua maupun orang yang ekonominya di atas dan menengah ke bawah semuanya berpotensi,” tuturnya.
Katanya yang terpenting adalah olah tubuh yang seimbang, istirahat yang cukup, dan kecukupan nutrisi.
3. Mengangkat Beban Berat Terlalu Sering
“Di Jepang itu ada tas anak sekolah yang membagi bebannya menjadi dua, sehingga beban yang dibawa oleh anak tidak menumpu pada satu titik saja,” ujarnya.
Mengangkat beban yang berat secara terus menerus juga akan berpengaruh pada kesehatan tulang. Untuk itu dia menuturkan agar saat membawa beban harus paham titik tumpuan pada bagian tulang dan memahami kapasitas kekuatan tubuh, agar jangan terlalu memaksa membawa beban yang terlalu berat.
4. Terlalu Lama Duduk
Duduk terlalu lama juga akan berpengaruh pada kesehatan tulang belakang.
“Duduk maksimal adalah dua jam, setelahnya kita harus streching secara ringan agar tubuh tetap bergerak.”
Dokter Faris mengingatkan, “para pekerja kantoran dan pekerja WFH adalah orang yang cukup rentan terkena TBC tulang belakang jika melakukan pola hidup seperti itu secara terus menerus,” tuturnya.
5. Kurang Nutrisi
“Ini berlaku untuk semua kalangan usia, bahwa kecukupan nutrisi harus dipenuhi agar terhindar dari TBC Tulang Belakang,” kata dokter Faris.
Kebutuhan nutrisi menjadi salah satu faktor utama untuk mencegah kesehatan pada tubuh maupun tulang. Selain menjaga daya tahan tubuh, kecukupan nutrisi juga membantu untuk menjaga tulang agar tetap sehat. Mencukupi kebutuhan nutrisi adalah langkah awal untuk mencegah TBC tulang pada anak.(wld/dfn/ipg)