Nama Joey Alexander tiba-tiba menghentak dunia musik Indonesia ketika di 2016 dia masuk nominasi Grammy Award untuk dua kategori: Best Instrumental Jazz Album dan Best Jazz Solo Improvisation.
Dia langsung menjadi buah bibir di Tanah Air saat itu. Karena untuk menembus Amerika sebagai pusat industri hiburan dunia termasuk musik, memang sulit, apalagi masuk nominasi untuk penghargaan tertinggi di dunia musik internasional. Benar-benar suatu pencapain yang sepertinya mustahil, apalagi untuk anak usia 11 tahun.
Beberapa tahun berlalu, sampai sekarang namanya terus bersinar dan Joey tetap memilih Amerika sebagai tempat berkarir di dunia musik. Tepat di Hari Musik Nasional 2021, pada Selasa (9/3/2021), Joey berkesempatan mengudara langsung di Radio Suara Surabaya, dari tempat tinggalnya di New York, dia membahas pengalamannya bermusik selama ini.
Dia antusias membahas album terbarunya di tahun 2020, yang uniknya, diberi judul berbahasa Indonesia, Warna. Menjadi tahun yang sangat berat, bagi musisi di manapun, Joey mengungkapkan rasa syukurnya bisa menyelesaikan album ini. Dia menceritakan proses karantina yang makin sulit di masa pandemi bersama band pengiring untuk lagu-lagu di album terbaru ini.
“Sebelum masuk rekaman, kita melalui proses karantina bersama untuk lebih dekat satu sama lain, untuk menyamakan spirit,” ujar Joey. Dia juga memberi kesempatan pemain band-nya untuk bebas bermain sesuai enerji dan personalitas masing-masing. “Seperti judulnya, Warna, saya membebaskan masing-masing sesuai karakter. Interaksi dari beberapa karakter ini yang kita tangkap,” katanya.
Di singgung tentang suasana bermusik di Amerika masa pandemi ini, Joey juga merasakan dampak yang dialami semua musisi panggung di dunia, termasuk atmosfir bermusik di Amerika yang berubah di masa pandemi ini.
Joey mengutarakan ketidaksabarannya untuk mengalami sensasi rasa yang berbeda ketika bermain secara virtual nanti. “Rencananya 13 Maret besok akan bermain di Florida. Pastinya berbeda dengan main di hadapan penonton langsung,” ujarnya.
Joey juga sedang menggarap proyek kolaborasi bersama musisi Indonesia, Dewa Budjana yang dalam waktu dekat akan segera bisa dinikmati para penikmat musik.
Di proyek ini Joey seolah bernostalgia dengan masa kecilnya yang hidup di Bali, yang akrab dengan musik tradisional.
Dia mengutarakan harapannya untuk bisa terus di dunia musik. “Karena musik memberi kita cahaya, jalan untuk mengekspresikan apa yang ada di dalam diri kita. Lewat musik kita juga bisa menyampaikan pesan,” kata Joey. (ton)