Jackie Chan baru-baru ini mengungkapkan keinginannya untuk menjadi anggota Partai Komunis China.

Chan telah lama menjadi salah satu selebritas Hong Kong yang paling sering dan paling menonjol terlibat dalam upaya propaganda untuk Partai Komunis yang berkuasa di wilayah China daratan. Dia pun baru-baru ini membawa pengabdian publiknya kepada rezim Tiongkok ke tingkat yang baru.

Dia menyatakan kekagumannya pada Partai Komunis dalam sebuah simposium yang diselenggarakan Asosiasi Film China pekan lalu untuk mempelajari dan menerapkan semangat dari pidato utama yang disampaikan oleh Xi Jinping Presiden China.

“Di luar negeri mereka sering berkata, ‘bangga menjadi orang Tionghoa.’ Saya sangat beruntung menjadi orang Tionghoa, tetapi saya juga sangat iri karena Anda semua adalah anggota Partai,” kata Chan, dikutip Kamis (15/7/2021).

“Saya hanya berpikir Partai Komunis China benar-benar luar biasa. Apa yang dikatakan Partai, apa yang dijanjikan, tidak perlu 100 tahun untuk dicapai, pasti akan tercapai hanya dalam beberapa dekade. Saya ingin menjadi anggota partai!” Kata Chan.

Sebagaimana dilansir Antara mengutip Variety, pernyataan Jacke Chan itu diikuti tepuk tangan meriah dari orang-orang yang hadir.

Awal bulan ini, Chan berpartisipasi di tengah panggung dalam acara tontonan propaganda besar yang diadakan oleh Partai Komunis di Stadion National Bird’s Nest yang berkapasitas 91.000 orang di Beijing, yang paling dikenal di luar negeri sebagai lokasi upacara pembukaan Olimpiade 2008.

Dalam acara bertabur bintang yang dirilis pada peringatan 1 Juli melalui lembaga penyiaran negara, CCTV, Chan menyanyikan bagian dari “Yellow River Cantata”, sebuah karya patriotik klasik yang digubah selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua.

Aktor asal Hong Kong itu bergabung bersama Angela Chang dari Taiwan dan Liu Naiqi seorang penyanyi tenor dari Makau. Mereka bernyanyi ditemani ribuan penampil yang berpakaian seperti tentara dari Eighth Route Army, sebuah kelompok militer di bawah komando Partai Komunis selama konflik di akhir tahun 1930-an dan 1940-an.

Pertunjukan itu berlangsung di hari yang sama ketika sejumlah orang di negara asalnya, Hong Kong, ditangkap karena aksi demonstrasi untuk menentang kontrol Partai Komunis yang semakin besar atas wilayah itu.

Pada 8 Juli atau seminggu setelah pertunjukan, dalam pertemuan Asosiasi Film China, Chan mengatakan mengagumi semangat Eighth Route Army.

“Para prajurit itu menghadapi senapan mesin sambil mengenakan sandal jerami dan menggunakan pistol sekali tembak, dan menghadapi persenjataan canggih dengan pedang dan tombak. Saya pikir Eighth Route Army kita benar-benar luar biasa!” ujar Chan.(ant/den)